Madrasah Ibtidaiyah Unggul Nahdlatul Wathon

1 Nov 2017
Madrasah Ibtidaiyah Unggul Nahdlatul Wathon

Jakarta (1 November 2017). Hasil penelitian Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat tentang Madrasah Unggul: MIS Nahdlatul Wathon 3 Pancor, NTB (2016) menggambarkan MIS NW 3 Pancor  merupakan madrasah yang didirikan pada 1952. Bernaung di bawah Organisasi Islam Terbesar di NTB yakni Organisasi Nahdlatul Wathon. Pendirinya seorang ulama kharismatik, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid.

MIS NW 3 Pancor telah mengalami banyak perubahan belajar-mengajar. Pada mulanya sebuah lembaga pendidikan Non Formal/Diniyah Islamiyah, menggunakan fasilitas sederhana di tengah perkampungan lingkungan kumuh. Belajar-mengajar dilaksanakan sore hari dengan materi khusus Pendidikan Agama Islam. Kini, sudah menjadi madrasah bercirikan keagamaan; berada di daerah perkotaan di Jl. Dewi Sartika No. 21 Pancor. Kota ini merupakan kota santri.

Kekhasan madrasah ini ditandai dengan struktur bangunan gedungnya yang megah. Ia menggambarkan rumah adat Lombok, sehingga membuat masyarakat peduli terhadap madrasah ini, karena semuanya hasil swadaya dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.

Untuk mempertahankan kekhasannya, MIS NW 3 Pancor mempunyai program kegiatan, antara lain: a) doa bersama; b) tadarus Al-Qur’an dan membaca surat-surat pendek; c) salat dhuha berjamah; d) pengkajian/bimbingan keagamaan Islam; e) mengadakan hari besar Islam; f) mengimplementasikan praktik ibadah; g) menjalin silaturahmi antar pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan masyarakat; h) menyambung semangat belajar, cinta tanah air, dan mengagungkan kemuliaan agama.

Dalam program kerjanya, MIS NW 3 Pancor Madrasah Ibtidaiyah NW 3 Pancor telah banyak memperoleh prestasi; mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional. Di antaranya mendapatkan juara III tingkat nasional untuk perpustakaan dan juara I untuk nasional pada wilayah bina DBEP pada 2003.

Namun, madrasah swasta ini juga mengalami kendala yaitu adanya tuntutan sekolah gratis sehingga menyulitkan untuk pemungutan biaya.

Hasil penelitian merekomendasikan, pertama: MIS perlu meningkatkan kerjasama dengan Kepala Daerah, Kemenag, dan tokoh masyarakat Kabupaten Lombok dalam pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan. Kedua, MIS perlu meningkatkan mutu pelayanan pendidikan untuk membentuk peserta didik yang unggul, mandiri, kreatif, dan Islami dengan melibatkan seluruh stakeholders (Kepala Madrasah, guru, pengawas, dan seluruh staf MIS). (bas/wan)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI