Mahmud Syaltout Ungkap Riset Pemberitaan Ditjen Pendidikan Islam untuk Outlook 2024

15 Jan 2024
Mahmud Syaltout Ungkap Riset Pemberitaan Ditjen Pendidikan Islam untuk Outlook 2024
Forum Group Discussion (FGD) Outlook Kementerian Agama tahun 2024 di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) di Jakarta, Senin (15/1/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Tenaga Ahli Menteri Agama Mahmud Syaltout memaparkan hasil riset pemberitaan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) di berbagai media. Hal itu disampaikan dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Balitbang Diklat Kementerian Agama RI dalam rangka merumuskan Outlook Kementerian Agama tahun 2024.

 

"Hasil analisis menunjukkan tingginya aktivitas media online, dengan total lebih dari 1,1 juta postingan, rata-rata 2.790 postingan per hari. Evaluasi juga dilakukan berdasarkan engagement dan mencatat data tertinggi dari platform TikTok," ungkap Mahmud Syaltout di Jakarta, Senin (15/1/2024).

 

Pada kesempatan tersebut, Mahmud Syaltout menyoroti pentingnya evaluasi terhadap strategi-strategi yang diterapkan pada Outlook 2023 dalam menyusun Outlook 2024. Risetnya mencakup pemantauan eksekusi dari setiap satuan kerja dan analisis data media online selama satu tahun terakhir.

 

Menurutnya, data digital ini sangat membantu kita menjadi guidance agar terarah dengan outlook 2024, dan diturunkan oleh masing-masing satker. Termasuk PR tambahannya menyusun Renstra 2025-2029 kita siapkan sekalian.

 

Sementara itu, tim Balitbang Diklat yang dipimpin Sekretaris Arskal Salim, menyebut bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa pada tahun 2023.

 

Arskal menyoroti upaya untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam dengan mencoba memasuki ranah Ditjen Pendidikan Islam. Selain itu, juga evaluasi tahun sebelumnya, terutama dari unit Eselon II, dianggap penting untuk memberikan masukan terkait pola aktivitas, hasil, dan dampak yang dapat terbaca.

 

"Kegiatan ini diharapkan memberikan gambaran menyeluruh tentang permasalahan dan peluang yang dihadapi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Penyusunan outlook 2024 ini diharapkan bisa menjadi helicopter view tantangan ke depan," ungkap Arskal.

 

Hasil pertemuan ini dijadikan bahan oleh Balitbang Diklat untuk diolah lebih lanjut. "Minggu depan, kita berencana untuk mengundang para pejabat Eselon 1 bersama para staf khusus guna membaca kecenderungan di tahun 2024 secara makro, dan langkah mitigasinya," tambah Arskal.

 

Di akhir pertemuan, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi, menyampaikan apresiasi terhadap informasi yang kaya dan relevan, terutama terkait dengan public awareness terhadap program Pendidikan Islam. Rohmat menekankan pentingnya data dalam memahami kepuasan pelanggan, yaitu masyarakat, dan menyatakan komitmen untuk mengembangkan program yang sesuai dengan tren dan kebutuhan masyarakat. (Barjah/bas/sri)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI