MB Goes To IPB University, Siapkan Generasi Pemimpin Bangsa

15 Mar 2024
MB Goes To IPB University, Siapkan Generasi Pemimpin Bangsa
Moderasi Beragama Goes To Campus IPB University di Bogor, Jumat (15/3/2024).

Bogor (Balitbang Diklat)---Moderasi Beragama (MB) penting bagi masa depan bangsa. Ini menjadi perekat untuk merawat keutuhan, persatuan dan kesatuan Indonesia.

 

“Para founding father telah memproklamirkan bangsa Indonesia, maka ini yang sedang diupayakan untuk menjaga keutuhan bangsa dan mewariskannya kepada anak cucu hingga akhir zaman,” ujar Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Arskal Salim GP saat memberikan arahan pada Moderasi Beragama Goes To Campus di IPB University Bogor, Jumat (15/3/2024).

 

“Maka Moderasi Beragama adalah program pembangunan bangsa,” imbuhnya.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama memberikan pelatihan Moderasi Beragama, termasuk sosialisasi kepada Gen Z dari kampus ke kampus. “Kami ingin MB dekat dalam pikiran dan perilaku Gen Z yang saat ini sedang menempuh pendidikan di kampus,” ungkap Sesban Arskal.

 

Lebih lanjut, Sesban mengatakan bahwa Moderasi Beragama dimandatkan dalam RPJMN 2020-2024 dan telah diatur dalam regulasi berupa Perpres No. 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. Dalam regulasi disebutkan keterlibatan berbagai instansi untuk menyukseskan program MB.

 

“Program Moderasi Beragama Goes To Campus adalah rangkaian dari seluruh upaya untuk membangun kesadaran pentingnya bersikap moderat,” katanya.

 

Sesban Arskal memaparkan secara singkat empat pilar Moderasi Beragama. Pertama, komitmen kebangsaan yang didasari pada rasa memiliki Pancasila sebagai dasar negara.

 

“Ideologi dan dasar negara berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 serta Pancasila. Maka kita perlu memegang teguh komitmen tersebut,” imbaunya.

 

Kedua, menunjukkan sikap toleransi dalam menghargai perbedaan. “Sebagai contoh, bahwa program di IPB University sangat erat dalam membangun kebersamaan dan menghargai keanekaragam,” tuturnya.

 

Ketiga, anti kekerasan. Menolak kekerasan fisik maupun verbal, bahwa tidak menginginkan dan membenarkan penghinaan seseorang dengan kata-kata yang tidak pantas.

 

Keempat, penghormatan terhadap tradisi lokal atau local wisdom. “Nah, empat inilah yang membuat kita bertahan hingga saat ini dan menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara yang toleran,” ujarnya.

 

Menutup arahannya, Sesban Arskal mengungkapkan apresiasinya terhadap IPB University yang telah mengusulkan MPK (Matakuliah Pengembangan Kepribadian) Moderasi Beragama. Tawaran tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan menginsersi satu sesi sosialisasi Moderasi Beragama di kampus.

 

“Mari kita berkarya membangun bangsa, karena masa depan Indonesia Emas 2045 ada di tangan Gen Z. Saat itulah generasi muda akan menjadi bagian dari kepemimpinan bangsa,” pungkasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) Samidi melaporkan bahwa kegiatan Moderasi Beragama Goes To Campus IPB University diikuti 311 mahasiswa dari berbagai fakultas dan agama.

 

“Kami tidak mengkhususkan asal fakultas dan agama, sebab mahasiswa yang terdiri dari Gen Z memerlukan banyak input mengenai moderasi beragama,” kata Samidi.

 

Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor I Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Deni Noviana mengatakan sejak lama IPB University memiliki program yang mendukung kebersamaan dan kesetaraan mahasiswa.

 

“Sebelum pandemi, kami memiliki program asrama bagi mahasiswa tingkat pertama. Sekamar berisi empat orang yang berbeda suku dan agama, tujuannya untuk mempererat hubungan kekeluargaan,” paparnya.

 

Selain itu, IPB masih memiliki sistem Pendidikan Kompetensi Umum (PKU) pada Tingkat I yang perkuliahannya dilaksanakan secara gabungan. Hal tersebut sebagai sebuah upaya menanamkan rasa kebersamaan dan menerima perbedaan.

 

IPB juga mempertahankan agar mahasiswa yang diterima berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

 

diad/Sr

Penulis: Dewi Indah Ayu D
Sumber: Dewi Indah
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI