Melibatkan Banyak Pihak, Konflik Harus Bisa Dimitigasi

28 Feb 2023
Melibatkan Banyak Pihak, Konflik Harus Bisa Dimitigasi
Kepala Balitbang Diklat Prof. Suyitno saat menyampaikan arahan pada Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan di Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Senin malam (27/2/2023). (Foto: Tim Pusdiklat Teknis)

Tangerang Selatan (Balitbang Diklat)--- Konflik berasal dari kata kerja Latin ‘con’ yang artinya bersama dan ‘fligere’ yang artinya perselisihan. Dari bahasa ini, konflik cenderung melibatkan banyak pihak.

“Berdasarkan asal katanya, konflik melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu, perlu mitigasi yang sesuai dengan potensi konflik yang muncul,” kata Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. Suyitno dalam arahannya pada Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan di Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Senin malam (27/2/2023).

Menurutnya, konflik secara teoritis bisa terjadi antar individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, kelompok dengan organisasi, bahkan kelompok dengan negara. “Konflik bisa terjadi antar individu, namun yang paling sering melibatkan kelompok dengan berbagai background,” ujar Guru Besar UIN Raden Fatah ini.

“Dari berbagai latar belakang yang mungkin terjadi, agamalah paling beresiko. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh peserta untuk bisa berpartisipasi dalam mendeteksi potensi konflik keagamaan tersebut,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Kaban Suyitno memutarkan video Outlook 2023 yang menjadi gambaran arah kebijakan Kementerian Agama untuk melihat tantangan, peluang, termasuk mitigasi. Tema Outlook 2023 yakni ‘Menyintas di Tengah Badai’ disebut Kaban terkesan sangat menyeramkan.

Hal inilah yang akan dihadapi sekarang, terutama berkaitan dengan politik identitas dan penyalahgunaan ruang publik terutama tempat-tempat ibadah. “Tugas kita memetakan berbagai macam potensi konflik tersebut dan mengetahui apa yang harus dilakukan saat menghadapi potensi seperti itu,” ungkap pria kelahiran Tulungagung ini.

Kaban berharap pelatihan ini akan mengawal dan dikawal oleh tim yang sudah dibentuk untuk memastikan semua yang sudah dilatih harus berfungsi dengan baik. “Hasil pelatihan ini bersifat jangka panjang, sebab langkah preventif lebih baik daripada langkah kuratif,” tandasnya.

Diad/Abas

Penulis: Dewi Indah Ayu
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI