Memaksimalkan Pengelolaan Jurnal Edukasi, Tahun 2024 Masuk Scopus

2 Feb 2024
Memaksimalkan Pengelolaan Jurnal Edukasi, Tahun 2024 Masuk Scopus
Kepala Puslitbang Penda Mohsen Alaydrus saat pembukaan Fullday Jurnal Edukasi Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (02/02/2024). Foto: Ova

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Balitbang Diklat Kemenag RI Mohsen Alaydrus mengatakan, pengelolaan Jurnal Edukasi perlu dimaksimalkan. Tahun ini, Jurnal Edukasi diharapkan masuk Scopus.

 

Kapus Mohsen menyatakan hal tersebut dalam pembukaan Fullday Jurnal Edukasi Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (2/2/2024). Fullday mengusung tema Reaktualisasi Jurnal Edukasi.

 

“Jurnal Edukasi sebagai satu-satunya produk akademik yang kita miliki ini saya harap tetap terbit. Sebab, ini merupakan sarana penting terkait hasil kajian pendidikan agama dan keagamaan,” kata Habib Mohsen, sapaan akrabnya.

 

“Oleh karenanya, saya berharap Jurnal Edukasi naik kelas dari Sinta 2 ke Sinta 1. Syukur-syukur masuk Scopus,” sambung habib asal Palu, Sulawesi Tengah ini.

 

Habib Mohsen mengatakan keberadaan Jurnal Edukasi ini terkait manajemen pengelolaannya. Siapa pun pengelolanya, harus memiliki kompetensi di bidangnya. Sebab, jurnal merupakan produk akademik yang tunduk kepada aturan indeksasi semacam Sinta dan Scopus.

 

Doktor jebolan UIN Alauddin Makassar ini menambahkan Jurnal Edukasi memiliki peran penting sebagai eksistensi lembaga. Sebelumnya ia menjadi wahana bagi para peneliti dan dosen untuk meraih angka kredit. Ke depan, ia bisa menjadi ladang bagi para pegawai fungsional lainnya.

 

Kasubbag TU Irhason yang memoderatori pembukaan menggarisbawahi bahwa Jurnal Edukasi yang sebelumnya dikomandoi para peneliti, ke depan bisa disinergikan pengelolaannya dengan pengelola jurnal perguruan tinggi.

 

“Penyesuaian dengan nomenklatur dalam SOTK baru tentu dibutuhkan. Sebab, Jurnal ini memang dibutuhkan sebagai wahana komunikasi literasi. Ke depan, perlu ada format yang tepat terkait wajah baru,” ujarnya.

 

Tim redaksi Jurnal Edukasi antara lain Ta’rif, Husen Hasan Basri, dan Farida Hanun, tiga peneliti eks Puslitbang Penda yang kini hijrah ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hadir memberi testimoni dan masukan terhadap masa depan jurnal ini.

 

Fullday mengundang Mulyawan Shafwandi Nugraha, pengelola Jurnal Lektur, sebagai narasumber. Sebelumnya, Pri Wahyudi dari Jurnal Dialog hadir melalui Zoom Meeting. Keduanya berbagi tentang pengelolaan jurnal di lingkungan masing-masing.

 

Kegiatan sehari yang diikuti para pegawai Puslitbang Penda dan Sekretariat Balitbang Diklat itu digelar di Hotel Maia Jl Kebon Kacang Raya No 27, Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat. (Ova/bas/sri)

   

 

Penulis: Musthofa Asrori
Sumber: Ova
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI