Memukau! Nilai (Indeks Kepuasan Masyarakat) IKM Pelayanan Penilaian Buku Capai Skor 88,4% dengan Predikat ‘Sangat Baik’
Jakarta (Balitbang Diklat)---Mengakhiri kegiatan akhir tahun 2023, Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI mengadakan kegiatan Pembahasan Hasil Evaluasi Layanan Pasca Penilaian Buku Pendidikan Agama Tahun 2023, di Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023). Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga Alvara yang mensurvei 52 Penerbit yang menggunakan jasa pelayanan buku pendidikan.
Kepala Puslitbang LKKMO, Prof. Isom, dalam pembukaan menyoroti hal-hal fundamental dari hasil survei indeks pelayanan penilaian buku yang dilakukan Alvara. Hasil survei ini akan menjadi dasar perubahan signifikan dalam fokus dan nomenklatur Puslitbang LKKMO dalam bidang penilaian buku pendidikan agama yang rencananya akan berkembang menjadi Pusat Penilaian Buku, Literasi, Keagamaan, dan Lektur.
Dalam konteks perubahan fokus, Isom membahas perubahan paradigma dari penelitian ke pelayanan, khususnya dalam hal penilaian buku pendidikan agama. “Dengan hijrahnya para peneliti ke BRIN, mungkin akan ada sedikit perbedaan. Kalau dulu lebih melakukan penelitian dan pengembangan dari hasil-hasil penelitian, maka dengan nomenklatur yang baru, porsi penelitian itu akan berkurang. Tetapi kita akan menuju kepada pelayanan. Utamanya adalah pelayanan penilaian buku pendidikan agama,” ujar Isom.
Isom menggarisbawahi pentingnya penilaian buku pendidikan keagamaan dan juga buku umum keagamaan yang berbentuk teks ataupun non teks, terutama terkait isu-isu sensitif dalam terjemahan buku dan pemahaman konsep keagamaan. “Amannya buku-buku keagamaan di Indonesia menjadi fokus utama kita dalam hal penilaian kelayakannya. Jadi, bukan hanya buku pendidikan agama tapi nanti buku teks umum keagamaan, kita harus tahu juga isinya apa, jadi agar supaya buku-buku yang datang ke Indonesia tidak bertentangan dengan ideologi negara kita,” tutur Isom.
"Selanjutnya, sambil memperbaiki sistem pelayanan buku yang akan datang, kita juga harus melakukan pemetaan buku untuk mengetahui kurangnya di mana dan bagaimana kita dapat memperbaikinya di tahun 2024,” imbuhnya.
Isom juga menyoroti dan mengarahkan untuk dilakukannya pemetaan dan analisis terhadap pemakaian buku pendidikan agama di berbagai daerah. Pemetaan ini akan membantu dalam menentukan kekurangan dan perbaikan yang perlu dilakukan di tahun-tahun mendatang.
Pada kesempatan ini, Alvara memaparkan dimensi IKM pelayanan perbukuan tahun 2023 yang dijalankan Puslitbang LKKMO. Hasilnya menunjukkan prosedur pelayanan mendapatkan skor 92,5% (sangat baik), waktu penyelesaian 86,6% (baik), produk layanan 87,5% (baik), sistem aplikasi pelayanan 87,3% (baik), dan kompetensi pemberi layanan 88,3% (baik).
Melalui paparan Alvara tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum total skor IKM pelayanan perbukuan masuk dalam kategori ‘sangat baik’ dengan perolehan skor akhir 88,4%. Namun, ada beberapa rekomendasi prioritas perbaikan untuk meningkatkan dan meraih nilai IKM menjadi 90% atau lebih yaitu dapat diperkuat lagi pada dimensi waktu pelayanan, produk layanan, sistem aplikasi pelayanan , dan kompetensi pemberi layanan yang saat ini masih dalam kategori ‘baik.’ (Rheka Humanis/bas/sri)