Menag: Pendidikan Agama di Sekolah Bagian dari Peace Building
Bogor, (11/9) - Sekolah sebagai lembaga sosial memungkinkan para individu di dalamnya bersosialisasi, mempelajari kebiasaan, sikap, ide-ide, pola nilai dan standar tingkah laku dalam masyarakat dimana individu itu berada.
Menyadari hal itu, Menteri Agama Suryadharma Ali dalam sambutan tertulisnyayang dibacakan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. Machasin pada simposium internasional: "Peran Strategis Pendidikan Agama dalam Pengembangan Budaya Damai" kemarin (10/9) menyatakan pendidikan agama di sekolah harus menjadi bagian dari peace building yang menyediakan berbagai pendekatan, strategi dan metode internalisasi nilai-nilai agama yang menjunjung tinggi kedamaian dan keselamatan.
Pendidikan agama di sekolah diharapkan mampu membangun sikap mental positif dari peserta didiknya. Tak hanya menghasilkan pribadi yang mempunyai integritas tinggi tetapi juga mahluk sosial yang dapat menghargai dan menghormati berbagai perbedaan sehingga dapat hidup harmonis di dalam masyarakatnya.
Amina Rasul-Bernardo Direktur The Philippine Council on Islam and Democracy (PCID) dalamkeynote speechnya tadi malam menyampaikan peace education bukanlah hal baru bagi rakyat Filipina. Sejumlah organisasi dan lembaga pendidikan telah berperan dalam peace building. Bahkan beberapa universitas mempunyai peace centers dan memasukkan peace education dalam kurikulum mereka. (RPS)(illustration by google)