Menuju Winning 2025, Balitbang Diklat Optimalkan AI untuk Tingkatkan Kompetensi ASN
Jakarta (Balitbang Diklat)---Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat dan Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) sukses menyelenggarakan webinar daring bertajuk "Optimalisasi AI dalam Pelatihan".
Webinar merupakan bagian dari rangkaian menuju “Widyaiswara Integrated Networks for Innovative Training (Winning) 2025” ini, membahas topik utama tentang pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pelatihan serta pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Mastuki, dalam keterangannya menekankan pentingnya kemandirian ASN dalam mengembangkan kompetensi secara mandiri melalui berbagai platform digital. Salah satu platform unggulan adalah aplikasi Pintar Kementerian Agama, yang telah menerima lebih dari satu juta pendaftar dalam dua tahun terakhir.
“ASN dituntut untuk lebih mandiri dan adaptif terhadap perubahan digital, dan aplikasi Pintar menjadi salah satu solusi untuk mendukung upaya tersebut,” ujar Mastuki melalui sambungan zoom dari Palu, Rabu (30/10/2024).
Mastuki menambahkan bahwa aplikasi Pintar telah mencatatkan 992.261 alumni, mencerminkan dampak signifikan dari pelatihan berbasis daring ini dalam memperluas jangkauan pelatihan dan memberikan fleksibilitas bagi ASN dalam mengakses materi kapan pun dan di mana pun.
“Melalui platform ini, ASN dapat belajar secara mandiri, menyelesaikan modul pelatihan, serta melakukan evaluasi diri. Kemandirian ini penting untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi yang terus bergerak pesat,” tuturnya.
Pada webinar tersebut, widyaiswara Balai Diklat Keagaman (BDK) Medan Ira Megawati mempresentasikan penerapan AI melalui platform interaktif deep brain, yang memungkinkan pelatihan lebih dinamis dan dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan peserta.
Menurut Ira, platform mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran, memberikan pengalaman belajar yang efektif dan menarik, terutama bagi ASN yang berperan sebagai widyaiswara, guru, dan penyuluh agama.
"Platform ini mampu mengolah data peserta secara real-time untuk mengevaluasi perkembangan pelatihan dan menyesuaikan materi sesuai dengan kebutuhan individu,” jelasnya.
Webinar ini mendapat sambutan antusias dari lebih 400 peserta yang terdiri dari berbagai unsur seperti widyaiswara Kementerian Agama, BPSDM berbagai kementerian dan lembaga, guru, penyuluh agama, serta pejabat fungsional lainnya.
Di akhir acara, Mastuki dan Ira Megawati menyepakati bahwa teknologi AI adalah masa depan dalam pengembangan kompetensi ASN. Sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung transformasi digital dalam pelatihan dan pembelajaran ASN menuju Winning 2025.
(Firman Nugraha)