Meraih Dunia Karya Ulama dengan Katalog Karya Ulama Online
Jakarta (10 Desember 2019). Karya Ulama Gerbang Kearifan. Demikian kalimat yang tertera pada website karya ulama milik Puslitbang Lektur khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO). Website ini diharapkan mampu menjadi asupan umat dalam memperoleh pengetahuan dan informasi seputar lektur dan khazanah keagamaan.
Demi mematangkan website ini Puslitbang LKKMO melakukan kegiatan fullday Penyusunan dan Penerbitan Katalog karya Ulama Online di Jakarta, Selasa (10/12).
Kegiatan ini dibimbing dan diarahkan langsung Kepala Puslitbang LKKMO, Muhammad Zain. Rencananya website ini akan siap diluncurkan pada Kamis mendatang (12/12).
Fullday dibuka dengan ujicoba website karya ulama Nusantara online yang disajikan oleh Narasumber Asep Taufik Muharram. Diharapkan website ini membawa wajah perubahan yang dapat diterima masyarakat Indonesia, terutama oleh generasi Milenial.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Sekjen Kemenag, Nurkholis Setiawan yang menyatakan bahwa katalog karya ulama Nusantara online ini harus membawa sesuatu berbeda, yang dapat dibawa kedalam buku ajar.
Mengutip sebuah adagium dari Sirajul Thalibin yang berbunyi “Likuli Rijalin Fannun” berarti setiap orang memiliki kompetensi keahlian masing-masing. Begitupun dengan karya ulama yang memiliki keragaman keahlian.
Karya Ulama tersebut merujuk kepada Al-Qur’an dan hadis terutama ilmu fiqih yang isinya mengajarkan intelektualitas melalui kebenaran. Varian pendapat dicontohkan beberapa imam yang terbiasa bertoleransi. Semuanya mengajarkan supaya muatan materi Aqidah Akhlak ini berintelektualitas tetapi benar. Ilmu yang ada di buku bukan hanya sekedar untuk ilmu tetapi untuk kemanusiaan.
Keseimbangan antara fikih dan akidah terdapat dalam domain sejarah. Sebagai contoh yang dapat dijadikan teladan adalah biografi pribadi Mbah Nawawi Al-Bantani, seorang ulama besar dari Banten yang pada awalnya ragu untuk menulis tetapi pada akhirnya mau menulis dengan alasan beliau menindak lanjuti tradisi tulis para ulama dengan membuat Tafsir Al-Munir.
Selain itu, beliau berpendapat bahwa ilmu harus dikodifikasi untuk tujuan konservasi ilmu pengetahuan (kebaruan ilmu), karena setiap masa ada pembaharuan. Sebagai Ulama Nusantara, beliau merupakan figur unik yang tawadhu dan penuh percaya diri.
Lebih lanjut Nurkholis menerangkan bahwa membaca dan memahami karya ulama Nusantara bisa dengan menggunakan ilmu hermeneutik, yaitu melalui sudut pandang horison pembaca dan horison teks.
Sementara itu, Kepala Puslitbang LKKMO Muhammad Zain menambahkan bahwa pada intinya website Karya Ulama Nusantara Online ini sudah siap untuk diluncurkan. Ia mengharapkan kepada para peneliti untuk program selanjutnya memperbaiki secara komprehensif konten website tersebut sehingga bisa menjadi sumber rujukan pengetahuan bagi masyarakat.
Zain menutup kegiatan ini dengan mengutip ungkapan Rumi yang dapat menjadi contoh dalam berfikir dan bersikap. “Rumi dengan mudah membangunkan orang yang benar-benar sedang tidur, namun sangat sulit membangunkan orang-orang yang pura-pura tidur,” ungkapnya.
Disini terkandung makna bahwa bersungguh-sungguh (tidak berpura-pura) dalam bekerja adalah sangat dituntut demi tercapainya output yang diharapkan. []
Teks/Foto: WS/FI
Editor: diad