Moderasi Beragama, Rawat Nilai Keagamaan dan Jaga Persatuan NKRI
Padang (Balitbang Diklat)---Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kemenag RI Prof. Arskal Salim mengatakan pentingnya memahami katakter antar generasi untuk dapat mengomunikasikan program moderasi beragama.
“Terlebih tujuan moderasi beragama ini tak hanya bentuk taat beragama tetapi juga upaya untuk menjaga persatuan NKRI,” ujarnya di Padang, Kamis (23/11/2023).
Menurut Arskal, setiap generasi seperti halnya generasi X, generasi milenial, dan gen Z jika dihadapkan dengan satu pertanyaan yang sama pasti akan menunjukkan respon dan jawaban yang berbeda.
Seperti diketahui, generasi X, kata Arskal, adalah masyarakat dengan kelahiran 1965-1980, sedangkan milenial mulai dari kelahiran 1981-1996 dan gen Z 1997 hingga lahir tahun 2011.
Sesban Arskal mengutip sebuah survei, ketika setiap generasi ditanyai mengenai apa yang dicari dalam hidup, maka jawaban dari generasi X adalah kepastian dalam hidup.
“Sementara bagi generasi milenial yang ingin dicari adalah kekebasan dan fleksibel, berbeda dengan gen Z yang ingin menemukan kerukunan dan hidup damai,” ujar Arskal pada kegiatan orientasi PPPK angkatan LV, LVI, dan LVII di Balai Diklat Keagamaan Padang.
Sesban Arskal menegaskan, perbedaan itu bukan suatu masalah meskipun bisa saja Tuhan YME menciptakan umat manusia sama.
“Justru perbedaan itu untuk menguji manusia, mampukah berbuat baik dan menghargai perbedaaan tersebut.”
Terakhir, Arskal mengimbau agar para ASN Kementerian Agama mampu mengenal dan memahami karakter antar generasi untuk merumuskan cara menyampaikan pesan moderasi beragama kepada mereka.
Hadir pada kesempatan ini, mendampingi Sesban Arskal, Kepala BDK Padang H. Risani, MH., Kasubbag Tata Usaha Aprianto, dan panita penyelenggara. (Fitria/sri)