Depok (BMBPSDM)—Sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2025, Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K), Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI telah menilai buku Pendidikan Agama sebanyak 7.952 buku.

Menurut Kepala PBAL2K, Muchamad Sidik Sisdiyanto, pada tahun 2025 ini, jumlah buku yang masuk dalam daftar penilaian mencapai 622 buku. “Jumlah tersebut terdiri dari 542 buku agama Islam, Kristen 27 buku, Katolik 46 buku, dan Hindu 7 buku,” ujarnya Sidik di Depok, Selasa (11/3/2025).

Pada kegiatan Pembahasan Penyusunan Pedoman Instrumen Penilaian Buku Agama Tahun Anggaran 2025 tersebut, Sidik juga merinci timeline penilaian buku yang dimulai dari bulan Januari hingga Juli.

“Pada bulan Januari hingga bulan April, akan dilakukan pra-penilaian, lalu tahap berikutnya bulan April hingga bulan Juni akan dilakukan penilaian, dan pada bulan Juli dilakukan pasca- penilaian,” terangnya.

“Pada proses penilaian nanti, jika terdapat beberapa buku dengan banyak temuan, maka akan dilakukan perbaikan. Lalu, pada bulan Juli, akan diterbitkan Surat Keputusan (SK) kelayakan yang menentukan apakah buku layak atau tidak layak terbit, serta diberikan tanda kelayakan berupa QR Code," tambahnya.

Sidik juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan untuk membahas petunjuk teknis (juknis) penilaian buku agama serta penyusunan SOP dan instrumen penilaian. “Pada kesempatan ini, dilakukan finalisasi serta input instrumen ke dalam aplikasi, termasuk bimbingan teknis (bimtek) penggunaan Turnitin untuk mendukung proses penilaian,” tutupnya.

Barjah