Optimalisasi Fungsi Masjid, Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah
Bekasi (BMBPSDM)---Sekretaris Badan (Sesban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama Arskal Salim menyoroti tiga aspek utama dalam pengelolaan masjid yang sering kali terabaikan, yaitu pemetaan, pelayanan, dan pemberdayaan. Pemetaan wilayah adalah langkah awal yang penting untuk menciptakan program yang relevan dengan kebutuhan jemaah.
“Pemetaan bukan untuk membatasi jemaah, tetapi untuk memahami kebutuhan mereka. Sebagai contoh, masjid dapat memetakan jumlah jemaah berdasarkan usia, gender, kondisi fisik, sehingga fasilitas yang disediakan lebih inklusif,” ucap Arskal saat memberikan materi pada kegiatan Pelatihan di Wilayah Kerja Manajemen Kemasjidan Angkatan III di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, Rabu (18/12/2024).
Banyak masjid berada dalam satu kompleks kecil, kadang ada dua atau tiga masjid di area yang sama. “Ini sering memunculkan persaingan yang tidak perlu. Padahal tujuan utamanya adalah melayani umat,” katanya.
Arskal juga menekankan pentingnya pelayanan berbasis data yang diperoleh dari pemetaan. “Pelayanan masjid tidak boleh hanya soal kebersihan atau jadwal khatib Jumat. Kita harus mulai berpikir bagaimana memberikan layanan sesuai kebutuhan jemaah, seperti fasilitas untuk lansia atau program khusus anak muda,” ujarnya.
Selain itu, juga masjid di era digital perlu hadir di media sosial untuk menginformasikan kegiatan mereka. “Langkah ini dapat meningkatkan partisipasi jemaah sekaligus memperluas syiar Islam,” sambungnya.
Masjid, kata Arskal, memiliki empat fungsi utama: ubudiyah (ibadah), ijtimaiyah (sosial), tarbawiyah (pendidikan), dan iqtisodiyah (ekonomi). “Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat. Bahkan masjid kecil pun bisa menerapkan fungsi-fungsi ini sesuai kapasitas mereka,” jelasnya.
Terakhir, dengan pengelolaan yang berbasis data, pelayanan relevan, dan pemberdayaan yang terarah, Arskal yakin masjid dapat menjadi pusat komunitas yang lebih efektif dan bermanfaat bagi umat.
“Tantangan pengelolaan masjid di masa kini adalah bagaimana menjadikannya lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat,” pungkasnya. (Ilda)