Outlook 2024, Pesan Bagi Umat tentang Layanan Kemenag
Jakarta (Balitbang Diklat)---Perumusan Outlook Kemenag 2024 secara konsisten terus digalakkan. Tim berkeliling melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) ke setiap unit eselon I, salah satunya Bimas Islam.
Sekretaris Bimas Islam Muhammad Adib menyambut baik upaya tersebut. Ia mengatakan bahwa Kemenag harus clear memberikan pesan kepada umat setiap layanan yang diberikan.
“Outlook memberi pesan kepada masyarakat bahwa Kemenag akan hadir lebih nyata dalam pelayanan umat. Salah satu kewenangan pemerintah adalah menyusun regulasi yang mengatur berbagai pelayanan terhadap masyarakat, termasuk layanan keagamaan,” ujarnya saat memberikan paparan pada FGD Perumusan Outlook Kemenag 2024 di Bimas Islam, Senin (15/1/2024).
Menurut Adib, tim perumus outlook bekerja sesuai dengan alur yang seharusnya yaitu mendatangi setiap unit eselon I untuk mendengarkan paparan program-program unggulan.
“Kami mendukung tim perancang outlook yang bekerja dari hulu ke hilir untuk mengumpulkan fakta yang kemudian dirumuskan menjadi Outlook Kemenag 2024,” ungkap Sesditjen Adib.
Tim Perumus Outlook 2024, lanjut Adib, bekerja mulai dari hulu dengan mengumpulkan para stakeholder utama, dalam hal ini unit eselon I di Bimas Islam, untuk mendengarkan paparan. “Selain itu, tim bersama-sama membedah secara langsung program-program yang menjadi unggulan; capaian-capaiannya bahkan overview untuk evaluasi program tahun 2023,” katanya.
Adib berpandangan bahwa rumusan outlook 2024 harus dimulai dari evaluasinya, sehingga akan terlihat apa yang perlu ditingkatkan dan apa yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu, alur bekerja tim outlook sudah tepat.
“Evaluasi ini sangat penting agar outlook bukan hanya mendeskripsikan apa yang akan direncanakan, tetapi juga bisa bersama-sama membangun sebuah komitmen sehingga menjadi keputusan Kemenag terkait berbagai hal,” katanya.
Adib mencontohkan peran Kemenag dalam menghadapi triple disruption. Dari FGD ini, dapat menggali berbagai upaya program atau kegiatan yang bisa dilakukan Bimas Islam, misalnya terkait perubahan iklim, peran dalam ekonomi umat, dan lainnya.
“Dengan adanya outlook, kita bisa juga menitipkan program prioritas agar afirmasinya lebih kuat. Pesannya lebih utuh dan clear, sehingga menjadi sebuah sikap bersama yang akan diambil tahun depan,” ungkapnya.
Perumusan Outlook Sebagai Pencarian Fakta
Outlook 2024 berangkat dari pencarian fakta (fact finding) yang kemudian digali lebih dalam sehingga dapat menemukan penyebab munculnya berbagai fakta tersebut.
“Jadi dengan outlook 2024 bisa menggali akar persoalan dan memperbaikinya dari hulu. Secara bertahap, ini akan bisa mengatasi persoalan,” ujar Sekretaris Bimas Islam Adib.
Jika akar permasalan kompleks, maka harus perbaiki satu per satu, tidak bisa jump into conclusion. “Kita harus mendalami dulu, harus kaji dulu satu per satu, sehingga menemukan layer trend, layer struktur, layer paradigma, dan mental model. Ini harus diperbaiki satu per satu,” tandasnya.
Terakhir, Adib berharap melalui proses FGD tersebut, bukan hanya mengambil sikap berdasarkan perspektif Bimas Islam saja, tetapi bisa membangun perspektif bersama.
Diad/Sr