Parade Bibliobattle, Mengawali Hari Kunjung Perpustakaan 2021
Jakarta (16 Juli 2021). Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama kembali menyapa pemustaka melalui Bibliobattle dalam rangka menyambut Hari Kunjungan Perpustakaan Tahun 2021. Kegiatan dikuti 25 peserta dari berbagai profesi yang dibagi menjadi 5 group.
Bibliobattle yang telah beberapa kali dilaksanakan ini merupakan upaya Perpustakaan Balitbang Diklat menyapa pengguna meskipun dari rumah karena adanya PPKM (Pemberlakuakn Pembatasan Kegiatan Masyrakat) di masa pandemi Covid-19. Pemanfaatan pertemuan secara daring dengan menampilkan presentasi buku peserta secara virtual, menjadi pilihan yang menarik dalam menyiasati keterbatasan kontak secara fisik.
Perpustakaan Balitbang Diklat Kemenag sesuai Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal pasal 51 ayat (4) menyebutkan bahwa Perpustakaan wajib mendukung dan memasyarakatkan gerakan nasional gemar membaca melalui penyediaan karya tulis, karya cetak, dan karya rekam. Salah satunya adalah melalui kegiatan Bibliobattle ini.
Seperti sudah dipahami bahwa Bibliobattle adalah permainan mereview buku yang dikembangkan oleh Graduate School of Informatics di Universitas Kyoto di Jepang. Permainan ini booming di Jepang sekitar tahun 2013 dan sudah menyebar di seluruh dunia. Orang yang menyajikan buku dalam bibliobattle disebut bibliobattler atau presenter buku.
Permainan Bibliobattle berbentuk kompetisi mereview buku yang telah dibaca dalam waktu terbatas. Review buku disampaikan secara lisan tentang isi buku yang paling menarik supaya audiens juga berkeinginan mengetahui isi lengkap buku yang dimaksud. Bibliobattle mempunyai motto yaitu ”Know People through Books, Know Book Through People” (Mengenal orang melalui buku, mengenal buku melalui orang). Namun demikian pelaksanaan di lapangan terdapat beberapa kreasi menyesuakan dengan kondisi yang ada.
“Negara yang jaya adalah negara yang memiliki kelimpahan sumber bacaan sebagai kekayaan intelektual bangsa yang bermanfaat bagi masyarakat. Buatlah perpustakaan sedemikian rupa sehingga menarik bagi masyarakat untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksinya. Perpustakaan bisa mengadakan acara-acara seperti ini yang menarik minat masyarakat dan bermanfaat untuk diri kita, lembaga, negara dan juga untuk peningkatan kualitas hidup,” kata Muharam Marzuki saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan acara bibliobattle.
Bibliobattle di pertengahan tahun ini sedikit berbeda dengan seri sebelumnya karena dilakukan sekaligus beberapa kategori peserta. Peserta/presenter bibliobattle kali ini berjumlah 25 orang terdiri dari beragam institusi dan dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu peserta dari Kementerian/Lembaga, Tenaga Kependidikan di Perguruan Tinggi, Tenaga Pendidikan di Sekolah, Kelompok Mahasiswa, dan Kelompok Pelajar/Siswa.
Bibliobattle dilaksanakan selama 2 hari yakni Kamis 15 Juli 2021 dengan sesi 1 pukul. 09.00 WB, sesi 2 pukul. 13.00 WIB, dan Jumat 16 Juli 2021 pukul 08.00 WIB. Pada pertemuan daring ini, panitia menyiapkan sarana pooling agar audiens/partisipan dapat memilih reviewer/presenter terfavorit atau yang paling menarik presentasinya menurut mereka.
Pemenang bibliobattle ditentukan melalui pooling oleh audiens yang berjumlah lebih dari 100 orang. Pada akhir acara, akan diumumkan pemenang dari masing-masing kelompok serta audiens yang mendapat doorprize. Selanjutnya, pemenang pertama dari masing-masing kelompok/grup akan dibattle/dilombakan kembali pada hari kunjung perpustakaan pada tanggal 14 September 2021 dengan mereview judul buku yang berbeda. Para peserta dan partisipan bibliobattle mendapatakan apresiasi dari panitia berupa hadiah dan sertifikat
Pada bibliobattle kali ini, presenter terfavorit menurut kategori kelompok peserta berdasarkan hasil pooling dari audiens, yaitu: 1) Anty Husnawati, Wartawan NU Online 2) Djunawir Syafar, Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo, 3) Maristessa Harsal, Guru MAN 2 Kulon Progo, 4) Okta Ayu Melya Widanti, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan, 5) Illma Rizqy Aulia, Siswa MTsN 6 Pasuruan.
Selama bibliobattle ini diselenggarakan, peserta cukup aktif memberikan komentar ataupun mendukung masing-masing kandidatnnya. Harapannya kegiatan ini mampu merangsang keingintahuan dan minat baca audiens mengenai buku yang dibaca atau dipresentasikan. Hal ini sesuai dengan tujuan bibliobattle perpustakaan yaitu sebagai media pembudayaan kegemaran membaca.
“Tujuan yang ingin dicapai dengan penyelenggaraan Bibliobattle perpustakaan adalah pertama, perpustakaan ingin menyapa pemustaka meskipun secara daring karena keterbatasan kontak secara fisik di masa pandemi Covid-19. Kedua, meningkatkan kegemaran membaca bagi masyarakat, dan ketiga mengenalkan koleksi dan pemanfaatan layanan perpustakaan,” ujar Diar Sunyono Kepala Bagian Umum dan Perpustakaan.
Bibliobattle menjadi ajang untuk berbagi informasi atau knowledge sharing yang dikemas secara ringan, fun, dan enjoy. Kreativitas peserta dalam mengemas konten buku yang dibaca tertantang di sini. Semoga pada masa yang akan datang, klub pecinta buku melalui ajang bibliobattle semacam ini terus berkembang dan semakin diminati baik oleh ASN di lingkungan Kementerian Agama maupun masyarakat secara umum. []
HAR/diad
Foto: NUR