Paradigma Pendidikan Berubah, Pendekatan Statis Tidak Lagi Relevan

15 Agt 2024
Paradigma Pendidikan Berubah, Pendekatan Statis Tidak Lagi Relevan
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki saat memberikan arahan pada penutupan Conference and Expose on Training yang digelar Balitbang Diklat di Surabaya, Rabu malam (14/8/2024).

Surabaya (Balitbang Diklat)--- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan pandangannya terkait perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Perubahan mendasar terjadi dalam pendekatan pendidikan, khususnya terkait dengan metode disiplin yang diterapkan tenaga pendidik yang hari ini mengalami perubahan sangat fundamental.

 

“Dulu, ketika guru memarahi atau menghukum kita secara fisik, orang tua kita cenderung mendukung tindakan tersebut. Namun, nilai-nilai tersebut kini telah berubah total, “ungkap Wamenag saat memberikan arahan pada penutupan Conference and Expose on Training yang digelar Balitbang Diklat di Surabaya, Rabu malam (14/8/2024).

 

Kegiatan penutupan perhelatan akbar ini, dihadiri ratusan tamu undangan, di antaranya Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Sekretaris Dirjen Bimas Katolik, Sekretaris Bimas Buddha serta Kepala BDK, BLA, dan Loka Diklat, dan para kepala madrasah, serta para widyaiswara Kementerian Agama.

 

Wamenag dalam pesan pentingnya kepada seluruh penyelenggara pendidikan dan pelatihan menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan, baik verbal maupun fisik, yang dilakukan tenaga pendidik bisa berujung pada tindakan hukum jika dilaporkan oleh orang tua siswa. "Ini adalah bukti bahwa nilai-nilai dan paradigma di masyarakat terus berkembang, dan kita tidak bisa lagi menggunakan pendekatan statis," ucapnya.

 

Selain itu, pada acara yang mengusung tema Impactful and Enjoyful Learning ini, Wamenag juga menekankan pentingnya kenyamanan sebagai bagian dari metode pembelajaran yang dikembangkan. “Ini menjadi harapan baru bagi kita semua, terutama para tenaga pendidik, agar mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman dan beradaptasi dengan nilai-nilai baru yang berkembang di masyarakat," tuturnya.

 

Pesan Wamenag juga untuk mengingatkan pentingnya mempertahankan nilai-nilai lama yang masih relevan sambil menerima nilai-nilai baru yang lebih baik, dalam rangka membangun peradaban yang lebih maju. “Forum ini punya harapan dan keinginan untuk membangun karakter yang sesuai dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat kita," tegasnya.

 

Mengakhiri sambutannya, Wamenag menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta yang tetap hadir hingga penutupan acara, sebagai bukti komitmen mereka terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan karakter ASN di lingkungan Kementerian Agama serta lembaga negara lainnya. Ia juga berharap agar Kementerian Agama terus berjaya dan menjadi garda terdepan dalam memajukan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

 

Acara tersebut ditutup dengan suasana penuh semangat dan optimisme, menandai komitmen Balitbang Diklat untuk terus berinovasi demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. (Barjah/bas/sri)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI