Aceh (Balitbang Diklat)---Kepala Balitbang Diklat Suyitno mengobservasi langsung lahan yang akan dibangun kantor dan asrama Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh. Lahan tersebut berjarak 25 KM dari Kota Banda Aceh, tepatnya berada di Gampong Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar.

“Kami mengobservasi dengan tujuan memastikan langsung kondisi lahan yang akan digunakan pembangunan BDK Aceh. Jika bercita-cita untuk membangun dengan pengusulan skema SBSN, maka diperlukan pengecekan clean and clear lahan tersebut,” ujar Kaban Suyitno di Aceh, Sabtu (28/01/2023).

Selain itu, berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa lahan siap untuk dibangun. “Jika dilihat dari persiapan lahan, bisa dikatakan cukup menggembirakan. Artinya sudah well prepared, siap untuk dibangun,” katanya.

Kaban Suyitno mengimbau kepada Kepala BDK Aceh untuk melakukan langkah-langkah terkait administrasi, khususnya beberapa hal yang bersifat internal. “Kami menunggu proses penyelesaian administrasi sehingga dalam menjalani proses perizinan dengan Bappenas, dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi lahan,” ungkap pria kelahiran Tulungagung ini.

Lebih lanjut, Kaban juga mengingatkan untuk memastikan lahan tersebut bebas dari masalah hukum maupun konflik. “Perlu dipastikan bahwa tanah yang akan dibangun ini sudah clear, yakni sertifikatnya sesuai dan tidak ada konflik dengan tetangga, maupun masalah hukum,” tuturnya.

Hal ini perlu dipastikan agar saat pembangunan nanti tidak ada hambatan, baik dengan pihak KPKNL, BPK, dan Inspektorat Kemenag. “Pastikan dalam prosesnya tidak melawan hukum dan menimbulkan potensi konflik,” imbaunya.

“Kami mendukung penuh pembangunan BDK Aceh. Oleh karena itu, kami berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pendampingan proses tersebut. Mohon doanya agar upaya ini mendapat rida dari Allah Swt.,” tandas Kaban.

Pada kunjungan tersebut, Kaban Suyitno didampingi Kepala BDK Aceh, Kasubag Tata Usaha, dan beberapa pegawai BDK Aceh.

Diad/Sri Hendriani