Pelatihan Moderasi Beragama Tampil Beda
Semarang (13 September 2021). Agenda Penguatan Moderasi Beragama (PMB) terus bergulir. Kali ini, PMB berlangsung melalui acara Pelatihan Fasilitator Moderasi Beragama yang digelar tanggal 10-14 September 2021, bertempat di Bandungan Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang pejabat Eselon III yang terdiri atas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kepala Bidang pada Kantor Wilayah Kementerian Agama dari 3 provinsi, yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Hadir dalam acara pembukaan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Achmad Gunaryo, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Imam Safe’i, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah Musta’in Ahmad. Bertindak sebagai keynote speaker Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar. Adapun penyampaian materi substansi moderasi beragama diisi oleh Tim Alissa Wahid dan penggagas gerakan moderasi beragama, Lukman Hakim Saifuddin.
Memulai arahannya, Gunaryo mengungkapkan pertanyaan mendasar: Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar, lalu apa? So what? Jawabannya adalah bersyukur. Bangsa Indonesia harus mensyukuri besarnya Indonesia dengan cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “Indonesia terdiri atas banyak suku, kultur, dan agama. Geografis Indonesia juga begitu besar terbentang dari Sabang sampai Merauke yang hampir sama dengan bentangan benua Eropa. Bila kita tidak menjaganya, kita akan gagal mempertahankan keutuhan Indonesia. Kita akan pecah bererai-berai menjadi negara-negara kecil seperti dialami belahan dunia lain”, tegas Guru Besar UIN Walisongo ini.
Sementara dalam sesi keynote speech, Nizar menekankan pentingnya seluruh komponen Kementerian Agama mengawal program moderasi beragama. “Program PMB adalah amanat yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Untuk internal Kementerian Agama, seluruh ASN ditargetkan mengikuti program PMB dimulai dari tingkat pimpinan, instruktur, fasilitator, hingga seluruh ASN. Saat ini, konten dan metode PMB terus dikembangkan sehingga pada saatnya akan tersedia materi yang terstandar sesuai dengan segmen sasaran, termasuk untuk selain ASN seperti para siswa dan mahasiswa, bahkan masyarakat”, ungkap Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini.
Pelatihan Moderasi Beragama kali ini tampil beda. Konten moderasi beragama yang lebih sering disampaikan melalui paparan ceramah, pada pelatihan ini lebih mengedepankan diskusi, tanya jawab, simulasi, demonstrasi, dan bermain peran. Peserta benar-benar berperan sebagai learner center atau pusat belajar yang aktif mengelaborasi konsep, isu, problem, dan dinamika sosial keagamaan. Dibimbing trainer kawakan Alissa Wahid, peserta diajak menyelami peristiwa keagamaan dan kebangsaan yang selanjutnya direfleksikan dalam bentuk kesiapan mengubah paradigma, sikap, sampai dengan perilaku dalam tataran praksis. (Efa Ainul Falah/bas/ar)