PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN JAWA TENGAH (Studi Kasus di Rutan Negara Kab. Temanggung)

9 Apr 2007
PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN JAWA TENGAH (Studi Kasus di Rutan Negara Kab. Temanggung)

PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN JAWA TENGAH 
(Studi Kasus di Rutan Negara Kab. Temanggung)

Oleh: Drs. H. Wahab
31 halaman

Balai Penelitian dan Pengembangan Semarang
Departemen Agama RI 2005


Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan. Kelebihan manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia diberi akal. Oleh karena itu dalam kehidupan manusia terdapat norma-norma yang harus dipatuhi, agar manusia dapat hidup tenang dan damai dalam kehidupan bermasyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembinaan agama terhadap narapidana di Rumah Tahanan Negara (RUTAN). Pembinaan agama dimaksud mencakup beberapa aspek yakni bentuk pembinaan, pedoman pembinaan, proses pelaksanaan pembinaan, faktor-faktor pendukung dan penghambatnya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi yang mengungkap selengkap mungkin keterangan mengenai pembinaan agama terhadap para narapidana di Rutan.

Berdasarkan uraian hasil penelitian diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Penghuni atau narapidana di Rumah Tahanan Negara Temanggung terdiri dari orang yang tindak kejahatan penipuan, pencurian, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, narkoba, penganiayaan, perjudian, penggelapan dan pemalsuan surat. Dari sejumlah narapidana (51 orang) yang menghuni Rutan tersebut yang lama waktu hukumannya 1 bulan - 11 bulan sebanyak 32 orang dan 1 tahun - 5 tahun 19 orang.
2.    Dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan Islam, para pembina disamping berdasarkan kurikulum yang telah dibuat oleh pihak Rutan juga menggunakan berbagai buku pedoman. Adapun materi pembinaan yang diberikan kepada para narapidana berupa akidah, akhlak, sejarah Islam, baca tulis Al Qur an, fiqih Islam, doa-do,a bacaan harian dan hafalan surat-surat pendek dan doa. mengukur capaian hasil pembinaan, oleh para pembina dilakukan evaluasi, meskipun bentuknya hanya post test.

Berdasarkan uraian dan kesimpulan hasil penelitian menyarankan beberapa hal sebagai berikut, dalam rangka untuk mengoptimalkan pembinaan keagamaan Islam di Rumah Tahanan Negara (Rutan), khususnya Temanggung, seyogyanya Departemen Kehakiman menambah petugas dan pegawai yang secara spesifik bertugas pada bidang tersebut. Dengan memadainya pegawai/petugas itu, maka pembinaan dapat lebih efektif, efisien dan optimal.*** 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI