Pembukaan DDWK Papua Barat, Kakanwil: Setiap Pegawai Berhak Mengikuti Diklat
Sorong (17 April 2017). Akses diklat belum terjangkau secara merata mengingat terbatasnya sumber daya manusia dan juga sumber daya material yang dimiliki. Dalam kondisi demikian, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan melakukan terobosan memperluas akses diklat dengan cara menyelenggarakan Diklat di Wilayah Kerja (DDWK). Diklat yang dilaksanakan di luar kampus tersebut dimaksudkan agar daerah-daerah yang lebih terbatas akses diklatnya disebabkan tingginya biaya transportasi mendapat kesempatan khusus mengikuti diklat. Dengan adanya DDWK, kepesertaan diklat reguler di dalam kampus yang biasanya terwakili oleh hanya satu orang untuk satu diklat, kali ini bisa mengakomodir 40 orang peserta.
Dalam konteks itulah Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan menyelenggarakan 27 angkatan DDWK, yang salah satunya di Papua Barat. Diklat yang dilaksanakan di Kota Sorong ini adalah Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Perencanaan Pembelajaran Angkatan III. Diklat dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Drs. Urbanus Rahangmetan, M.Th, pada Senin, 17 April 2017.
Dalam pengarahannya saat membuka di Wilayah Kerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Urbanus menengarai sedikitnya pegawai Kementerian Agama Provinsi Papua Barat yang mendapat kesempatan diklat. Sejak berdiri tahun 2005, jumlah pegawai yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, baru sekitar 50 orang dari 800-an pegawai yang telah mengikuti diklat. Untuk itu, Urbanus mengapresiasi penyelenggaraan DDWK yang menurutnya dapat membuka kesempatan mengikuti diklat khususnya bagi pegawai Papua Barat yang relatif tertinggal.
Hadir bersama Kepala Kanwil adalah Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Papua Barat, Kepala Kementerian Agama Kota Sorong, Kepala Seksi Pendidikan Islam Kota dan Kabupaten Sorong, dan Kepala MAN Model Sorong. “Ini momen yang sangat berharga bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Mohon kesempatan ini agar dipergunakan sebaik-baiknya. Kami berterima kasih kepada Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan yang telah memilih Papua Barat menjadi salah satu tempat DDWK,” ungkap Urbanus.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Gurulah yang mengemban tugas terpenting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bila gurunya berkualitas, maka pembelajaran juga akan berkualitas. Bila pembelajaran berkualitas, maka hasil belajar juga akan berkualitas. Untuk itu, guru harus menguasai empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Agar guru memiliki kompetensi tersebut itulah, maka diklat diperlukan. Sesuai Undang-undang ASN, setiap pegawai berhak mengikuti diklat, termasuk guru. Agar guru Papua Barat tidak tertinggal, mohon bila ada diklat baik di Balai Diklat maupun di Pusdiklat agar selalu mengikutsertakan guru Papua Barat,” tegas Urbanus.
Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Perencanaan Pembelajaran Angkatan III yang berlokasi di MAN Model Kota Sorong ini diselenggarakan selama enam hari, yaitu dari 17 sampai dengan 22 April 2017. Diklat diikuti oleh 40 peserta yang terdiri atas guru Pendidikan Agama Islam, guru Pendidikan Agama Kristen, guru Pendidikan Agama Katolik, dan guru Pendidikan Agama Hindu pada SMA/SMK, serta guru Mata Pelajaran Agama pada Madrasah Aliyah yang berada di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong. “Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran sesuai dengan kaidah dan prinsip kurikulum 2013 sehingga terbangun pembelajaran yang efektif,” terang Ketua Panitia, Efa Ainul Falah, MA dalam laporannya. []
efa_af/ar/diad