PENELITIAN NASKAH KLASIK KEAGAMAAN

27 Okt 2005
PENELITIAN NASKAH KLASIK KEAGAMAAN

PENELITIAN NASKAH KLASIK KEAGAMAAN 

Pemikiran keagamaan di Indonesia saat ini masih banyak dipengaruhi oleh produk metodologi pemikiran yang berasal dari Barat. Namun para ulama dan ilmuwan pun menyadari bahwa umat Islam Indonesia juga memiliki warisan kekayaan yang jika diteliti lebih jauh otentisitasnya dapat dibanggakan. Seperti yang ditemukan pada Mushaf al-Qur’an yang menggunakan penulisan Kaligrafi Floral yakni gaya tradisional khas yang dikembangkan secara lokal.

Adanya pengakuan dunia internasional atas kredibilitas para ulama Indonesia adalah bukti dari hal tersebut. Seperti Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Yasin al-Fadani, Syekh Yusuf al-Makassari dan sebagainya. Jejak pemikiran para ulama tersebut masih dapat dilihat dari banyaknya karya yang ditemukan yang hingga kini masih dipelajari oleh para ilmuwan dan ulama Indonesia.

Penelitian “Naskah Klasik Keagamaan” yang dilaksanakan oleh Puslitbang Lektur Keagamaan berusaha mengungkap kekayaan intelektual tersebut. Penelitian ini di latarbelakangi oleh beberapa hal sebagai berikut:

1. Banyaknya naskah klasik keagamaan khususnya Islam, terutama terkait dengan proses Islamisasi di Nusantara.

2. Banyaknya naskah klasik keagamaan, yang disimpan masyarakat sebagai milik pribadi dengan pengetahuan tradisional dalam merawat naskah-naskah tersebut, sehingga tidak sedikit yang lapuk dan rusak karena usianya cukup tua, yakni antara 300-400 tahun.

3. Perlunya segera dilakukan upaya untuk memelihara dan melestarikan naskah keagamaan tersebut, dengan melakukan penelitian dan mempublikasikan isi naskah-naskah tersebut.

Penelitian ini bertujuan : Pertama, mendorong apresiasi terhadap lektur/naskah kuno keagamaan dalam rangka melestarikan kebudayaan nasional. Kedua, mengungkap kebudayaan lama yang mengandung nilai-nilai luhur dalam rangka merajut ulang kebudayaan nasional, dan ketiga, menggali tradisi dan model-model lama lainnya yang dijunjung tinggi dan dipatuhi masyarakat serta mengungkapkan nilai-nilai yang relevan.

Penelitian ini dilaksanakan di 11 Propinsi, bekerjasama dengan IAIN dan STAIN setempat, serta STAHN untuk Bali dan STAKN untuk Tarutung. Metode penelitian ini sebagian besar menggunakan metode Filologi, sastra dan sejarah, dengan tahapan: Inventarisasi naskah, deskripsi naskah, perbandingan naskah, kritik teks, penerjemahan, dan analisis isi. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2004 ini menemukan 321 naskah dan yang dapat dianalisa hanya 18 naskah.

Penelitian ini berhasil mencatat beberapa penemuan antara lain:

ü Tradisi penulisan berbagai dokumen dan informasi keagamaan pernah terjadi secara besar-besaran di wilayah nusantara masa lalu.

ü Naskah-naskah Hindu dan Kristen Protestan yang ditemukan pada penelitian ini masih sangat terbatas. Penelitian di Bali melaporkan bahwa naskah yang dikaji memuat ajaran agama Hindu dan moral, sementara penelitian di Tarutung, naskah memuat tradisi lokal tentang moral yang menyatu dengan ajaran Kristen.

ü Naskah-naskah klasik Islam Nusantara yang ditemukan tersebut, ditulis dalam bahasa Arab, bahasa daerah dan tulisan Arab pegon (melayu). Adapun isi naskah terdiri dari pelajaran yang berkaitan dengan aqidah, syariah, tafsir, tasawuf, bahasa arab, sejarah islam, pendidikan, moral dan pengetahuan tentang Islam.

ü Naskah-naskah Islam nusantara pada umumnya ditulis oleh para ulama dalam konteks transmisi keilmuan Islam, baik transmisi yang terjadi antara ulama melayu-Nusantara, dimana Indonesia termasuk di dalamnya, dengan para ulama Timur Tengah, maupun antar ulama Indonesia dengan muridnya di berbagai wilayah. Naskah-naskah Islam Nusantara yang telah diuji kebenarannya dapat dijadikan sumber dalam sejarah Islam nusantara.

ü Naskah-naskah Islam nusantara yang masih menjadi milik perorangan atau masyarakat jumlahnya masih cukup banyak. Kondisi naskah-naskah Islam nusantara yang disimpan masyarakat sudah banyak mengalami kerusakan dan pelapukan. Naskah keagamaan yang disimpan di museum/perpustakaan daerah cukup terpelihara dengan baik.(sir)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI