PENGKAJIAN TENTANG PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT TANI (Studi Kasus di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur)
PENGKAJIAN TENTANG PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT TANI
(Studi Kasus di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur)
Oleh: Dra. Sariyah dan Dra. Kustini
30 halaman
Badan Penelitian dan Pengembangan Agama
Proyek Penelitian Keagamaaan
Departemen Agama RI
Jakarta 1996/1997
Aktivitas dakwah agama telah menyebar pada seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat tani atau masyarakat di daerah pertanian. Sebagaimana diketahui nilai-nilai sosial budaya dan pemahaman agama masyarakat tani tampak masih diliputi oleh nilai dan kepercayaan-kepercayaan lokal. Ada yang mendukung dan ada pula yang dianggap kurang mendukung upaya pembangunan. Masalahnya, masyarakat tani masih banyak sebagai petani tradisional yang tertinggal dalam segala hal, termasuk keagamaan. Sejauhmana telah terjadi perubahan-perubahan perilaku keagamaan masyarakat tani sehubungan dengan proses pembangunan yang diarahkan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, dan kecenderungan perubahan perilaku keagamaan di lingkungan masyarakat tani. Hasil pengkajian ini dimaksudkan untuk dijadikan bahan masukan bagi perumusan kebijaksanaan bimbingan kehidupan beragama yang spesifik pada masyarakat tani.
Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan dokumen, serta penelitian lapangan pada masyarakat tani. Lokasi pengkajian dilakukan di Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam peribadatan umumnya masyarakat tani mengerjakan shalat dengan teratur, walaupun masih ada sebagian yang shalatnya masih belum terlaksana dengan baik dan dalam melaksanakan puasa masyarakat umumnya puasa sebulan penuh. Kesadaran untuk mengeluarkan zakatpun nampak meningkat terutama untuk zakat fitrah. Seiring semakin meningkatnya perekonomian, masyarakat yang melaksanakan ibadah haji juga selalu bertambah setiap tahunnya.
Pada awal mula penerapan teknologi modern dalam pertanian, penyuluhan dan pelatihan atau praktek lapangan dilakukan dengan intensif, tetapi setelah masyarakat dapat melaksanakannya frekwensi penyuluhan dikurangi sesuai dengan proporsinya.
Penelitian ini memberikan saran dengan banyaknya perkumpulan-pekumpulan yasin dan tahlilan di Kecamatan Sugio ini sebaiknya lebih banyak dimanfaatkan untuk sarana penerangan ajaran agama atau pemahaman tentang arti-arti maksud bacaan yasin dan tahlil dan tidak cukup dengan membacanya saja.***