Penguatan Karakter Siswa, Peran Keluarga Jadi Kunci Utama

17 Okt 2024
Penguatan Karakter Siswa, Peran Keluarga Jadi Kunci Utama
Kaban Suyitno (tengah) pada Seminar Indeks Karakter Siswa Pendidikan Keagamaan pada Jenjang Menegah Tahun 2024 di Bandung, Kamis (17/10/2024).

 

Bandung (Balitbang Diklat)---Pendidikan karakter yang tertanam pada siswa diyakini merupakan hasil pendidikan keluarga. Menurut Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerin Agama Suyitno dimensi sosial ini merupakan aspek penting yang bisa digali.

 

“Salah satu logika data ini adalah para orang tua yang bekerja di sektor domestik, niscaya lebih memiliki waktu untuk terlibat dalam proses pendidikan karakter anak-anak mereka,” ujar Kaban pada Seminar Indeks Karakter Siswa Pendidikan Keagamaan pada Jenjang Menegah Tahun 2024 di Bandung, Kamis (17/10/2024).

 

Menurut Kaban, trend karakter siswa tidak hanya harus dipahami menjadi data hasil, tapi mampu menjawab pertanyaan “mengapa” di balik hasil tersebut, “Indeks nasionalisme yang tinggi memang menggembirakan, namun juga ada dimensi lain yang harus disoroti seperti keragaman,” ucapnya. 

 

Kaban juga menegaskan bahwa hasil yang cenderung Islamic oriented menjadi agenda lain yang harus bisa dipetakan termasuk aspek kewilayahan. Selain faktor analisis sosial, baik dimensi ekonomi keluarga maupun pilihan sekolah mereka. 

 

Kemudian, lanjut Kaban, pilihan sekolah dengan karakter agama seperti di madrasah menjadi normal jika hasil survei menunjukkan keselarasan dengan karakter mereka. Dengan demikian, survei yang dilakukan ini menjadi penting untuk menggali variabel-variabel terkait dengan penguatan karakter, termasuk ekskul keagamaan. 

 

“Pada akhirnya, hasil survei ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi penting bagi stakeholders jika nanti mampu menggambarkan variabel dominan yang kontributif bagi penguatan karakter siswa,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, Kepala Puslitbang Penda Rohmat Mulyana Sapdi melaporkan bahwa seminar yang digelar ini bermaksud untuk menjawab indeks karakter siswa madrasah hasil survei di tahun 2024. Kegiatan ini diikuti perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Direktorat Jenderal Bimas Agama Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, dan Khonghucu. (Firman Nugraha)

   

 

Penulis: Firman Nugraha
Sumber: BDK Bandung
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI