Penguatan Moderasi Beragama, Puslitbang LKKMO Gandeng Pelaku Digital Content Creator
Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bekerjasama dengan Lembaga Kajian dan Riset Indonesia Mandiri menggelar kegiatan Orientasi Moderasi Beragama bagi Pelaku Digital Content Creator yang diselenggarakan dari tanggal 4 s.d. 6 November 2022, di Hotel Diradja, Tendean Jakarta.
Acara ini dihadiri Kepala Puslitbang LKKMO Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag., Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media H. Wibowo Prasetyo, Wakil Direktur Indonesia Mandiri Sufyan Hadi, M.Pd., dan Direktur Pelaksana Indonesia Mandiri Dr. Muhammad Aminullah.
Dalam sambutannya, Arskal Salim mengatakan pemahaman moderasi beragama menjadi penting bagi pelaku digital content creator. Pasalnya, mereka mempunyai pengaruh besar dalam media sosial dan kita seringkali menemukan penyebaran konten yang mengancam kerukunan umat beragama.
“Menggandeng pelaku digital content creator menjadi bagian penting dalam penguatan moderasi beragama, khususnya bagi generasi milenial di media sosial. Untuk memastikan keterlibatan teman-teman digital content creator dalam penguatan moderasi beragama, maka kita laksanakan kegiatan ini,” ujar Arskal.
Arskal mengajak para peserta untuk turut mengampanyekan moderasi beragama dan menangkal konten-konten pemecah belah bangsa dengan konten kreatifnya yang disebarluaskan di berbagai platform digital seperti media sosial dan lain sebagainya.
“Dalam media sosial kita seringkali menemukan konten yang di dalamnya memuat soal perbedaan cara pandang keagamaan yang dinarasikan dengan mengganggu cara pandang orang lain sehingga dapat mengganggu suasana rukun yang kita idamkan bersama,” kata Arskal.
Menurut Arskal, ada empat tujuan pelaksanaan Orientasi Moderasi Beragama bagi Digital Content Creator ini. Pertama, memberikan penguatan moderasi beragama bagi content creator secara terarah, sistematis, komprehensif, dan berkelanjutan. Kedua, memberikan penguatan wawasan kebangsaan. Ketiga, memberikan sarana diskusi yang sehat seputar konten di media sosial. Keempat, mendukung terciptanya suasana rukun, damai, dan persatuan Indonesia.
Sementara itu, dalam penyampaian keynote speech-nya, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media Wibowo Prasetyo menegaskan pentingnya generasi milenial, khususnya para pelaku digital content creator untuk peduli dan turut andil dalam mengawal arus konten media sosial.
“Banyak orang mungkin tidak membaca buku atau menonton televisi setiap hari, tetapi banyak orang sekarang ini hampir berselancar di media sosial setiap hari. Jadi, sudah sangat jelas, jika Kemenag dan semua lapisan masyarakat harus peduli dan juga memberikan pengaruh baik khususnya dalam hal penyebaran moderasi beragama di media sosial,” tegas Wibowo.
Pada kesempatan ini, Wakil Direktur Indonesia Mandiri Muh. Sufyan Hadi, M.Pd. selaku Ketua Pelakana kegiatan tersebut melaporkan kegiatan ini diikuti para peserta yang beragam, antara lain para pegiat admin media sosial, desain grafis, youtuber, video maker, dan para penulis di media online.
“Kami menyambut baik kegiatan yang digagas Kementerian Agama ini dan berharap mampu meningkatkan pemahaman moderasi beragama para pelaku digital content creator, sehingga nantinya mampu memperluas jangkauan narasi moderasi beragama lebih luas lagi lewat media sosial,” pungkas Sufyan. (Muis/bas)