Penguatan Paradigma Riset dalam Menyongsong Strategi Besar Kelitbangan
Jakarta (Balitbang Diklat)---Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag), Mahmud Syaltout, mengungkapkan gambaran yang mendalam tentang langkah-langkah yang harus segera diambil oleh Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) untuk melaksanakan mandatori Menteri Agama yang tertuang dalam pakta integritas Kepala Balitbang Diklat.
Menurut Syaltout, kelitbangan dalam konteks geoekonomi menjadi senjata utama sebuah negara atau institusi. Ia menekankan pentingnya memperkuat kelitbangan sebagai serangan pembuka dalam konteks strategi nasional. Dalam konteks tersebut, strategi besar atau grand strategy menjadi landasan yang erat terkait dengan paradigma riset.
"Paradigma kelitbangan kita harus jelas, dari konteks grand strategy lebih mudah dibayangkan teater strategi di kelitbangan yang membahas tentang sistem sosial,” ungkap Syaltout di Jakarta Jumat, (16/2/2024).
Lebih lanjut, Syaltout menggarisbawahi pentingnya operasionalisasi teater strategi dalam konteks kelitbangan, "Ketika berbicara tentang kelitbangan, kita harus fokus pada jenis analisis yang tepat. Banyak riset kita masih berhenti pada deskriptif dan tidak mencapai tahap diagnostik,” sambungnya.
Syaltout juga menyoroti pentingnya prediksi dalam analisis kelitbangan, ia menyebut bahwa tahap prediktif, termasuk prediksi indeks KUB dan kondisi wilayah, memainkan peran penting dalam memahami potensi peristiwa mendatang. Menurutnya, ini memungkinkan untuk merencanakan tindakan yang sesuai dengan potensi masalah yang mungkin terjadi.
Terakhir, Syaltout menegaskan bahwa Balitbang Diklat harus berani untuk tidak populis dalam pendekatannya. "Sebuah litbang yang baik harus memiliki kemampuan diagnostik yang kuat dan mengandalkan data yang akurat," tambahnya.
Barjah/diad/Sr