Pertemuan Awal Pembahasan Naskah Akademik Pusat Perpustakaan dan Arsip Kementerian Agama

11 Nov 2020
Pertemuan  Awal Pembahasan Naskah Akademik  Pusat Perpustakaan dan Arsip Kementerian Agama
Foto; Luki

Jakarta (10 November 2020). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar Seminar Sehari Pembahasan Naskah Akademik Pusat Perpustakaan dan Arsip Kementerian Agama di Jakarta, Selasa (10/11).

Ini adalah pertemuan awal dalam rangka menghimpuan gagasan, pemikiran, pendapat, dan beragam aspirasi lainnya dalam menyamakan pemahaman akan pentingnya keberadaan Pusat Perpustakaan dan Arsip Kementerian Agama yang selanjutnya akan dituangkan dalam naskah akademik.

Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Moh. Isom dalam sambutannya menyampaikan bahwa naskah akademik ini hendaknya disusun berbasis riset, apa urgensinya, signifikansinya, untung ruginya, dan bukan berbasis keinginan.

“Selain itu, naskah harus merupakan kajian empirik, mengacu pada regulasi yang ada termasuk juga kaitanya dengan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Menteri Agama (KMA),” lanjut Isom.

Ia menambahkan bahwa ada baiknya melakukan komparasi pada K/L lainnya, pusat data dan informasi. Ada unsur terkait seperti Bagian OKH (Organisasi, Kepegawaian, dan Hukum), Biro Ortala, dan Kemenpan RB.

“Organisasi dibentuk bukan menyesuaikan  atau mengikuti jumlah orang, tetapi sebaliknya. Sebisa mungkin organisasi itu efektif, ramping, multifungsi, dan gesit,” ungkapnya.

menjadi pemantik dimulainya perjuangan mewujudkan tujuan acara.

Hadir sebagain narasumber Lukman Rahmadi Kemenpan RB, Lukman Biro Ortala Kemenag, dan Upriyadi Perpustakaan Nasional.  Ketiga narasumber menjadi komposisi yang sesuai untuk membicarakan bagaimana tata aturan, regulasi juga aspek lainnya yang perlu diperhatikan dalam membentuk sebuah Pusat Perpustakaan dan Arsip Kementerian Agama.

Lukman Rahmadi dari Kemenpan RB memaparkan tentang Kelembagaan Perpustakaan dan Arsip. Beberapa catatan penting terkait rekomendasi dalam rangka penguatan perpustakaan dan arsip meliputi 4 hal, yaitu Oganisasi, SDM, Penganggaran, Tata Kelola, dan Teknologi Informasi.

Pada aspek Organisasi, hendaknya pengorganisasian mendasarkan pada beban kerja, keselarasan tugas dan fungsi, mengedepankan pendekatan fungsional. Pada aspek SDM mengedepankan jabatan fungsional  dan peningkatan kualitas SDM. Pada aspek Penganggaran, adanya penganggaran oleh penyelenggara dengan melakukan opimalisasi anggaran.

Terkait Tata Kelola harus diperhatikan kuantitas dan kualitas koleksi serta standarisasi koleksi dan penyimpanan. Pada aspek Teknolofi Informasi, sudah menjadi kemestian pemanfaatan teknologi informasi, digitalisasi koleksi, dan aplikasi perpustakaan dan pemanfaatan arsip.

Selanjutnya Lukman dari Biro Ortala Kemenag menyampaikan pemaparan tentang urgensi  pembentukan pusat perpustakaan dan arsip Kemenag dan tetap dimungkinkan pembentukannya dengan mengacu regulasi yang ada. Pembahasan ditutup dengan  pemaparan Upriyadi dari Perpusnas yang memaparkan Idealnya sebuah Perpustakaan Kementerian, Kebutuhan dan Tantangan.

Sepanjang pertemuan terjadi diskusi yang cukup dinamis. Harapan peserta agar naskah akademik bisa terwujud dan dapat diproses selanjutnya untuk menjadi argumen yang penting dalam pembentukan pusat perpustakaan dan arsip Kemenag.

Diskusi ditutup dengan pesan dari pustakwan utama Perpusnas. “Adanya Pusat Perpustakaan dan Arsip Kemenag  menjadi wadah penting fungsional pustakawan dan arsiparis meningkatkan kinerja organisasi sekaligus pengelola dinamika dan sejarah serta pelestarian khasanah  intelektual Kemenag yang cukup besar dan penting,” ujarnya Upriyadi.

Semoga pertemuan ini menjadi pemantik, spirit, dan awal dimulainya perjuangan untuk mewujudkan adanya Pusat Perpustakaan dan Arsip Kemenag.

Diharapkan pertemuan ini juga  menjadi semangat yang baik dan memberikan kesadaran betapa besar dan pentingnya semua sumber informasi dan rekam jejak serta derap langkah Kementerian Agama dihimpuan, dilestarikan, dan didayagunakan untuk kemajuan bangsa.

Pertemuan dihadiri oleh 30 orang peserta yang berasal dari Badan Litbang dan Diklat, Sekretariat Jenderal, dan perwakilan dari Kemenpan, Kemendikbud, dan Perpustakaan Nasional. Acara mengambil momen pada tanggal 10 November 2020 bertepatan dengan Hari Pahlawan.[]

HAR/diad

Penulis: Hariyah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI