PKA Didesain untuk Melahirkan Perubahan dan Legasi

7 Jun 2024
PKA Didesain untuk Melahirkan Perubahan dan Legasi
Kapusdiklat Tenaga Administrasi Syafi'i saat memberian arahan pada penutupan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XV di Ciputat, Jumat (7/6/2024).

Ciputat (Balitbang Diklat)--- Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA)  ditujukan bagi para pejabat eselon tiga dan atau yang akan dipromosikan sebagai calon pemimpin/pejabat eselon tiga.

 

Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Syafi’i mengatakan PKA menjadi pelatihan wajib bagi pejabat yang menduduki atau hendak menuju jabatan eselon tiga. Oleh karena itu, pelatihan kepemimpinan tersebut menjadi wajib.

 

“Jika pimpinannya sudah menyatakan layak, serta dianggap memiliki kemampuan dan kecakapan untuk menduduki jabatan struktural eselon tiga, maka dituntut untuk memiliki kompetensi dalam memimpin sebuah organisasi,” ungkap Kapus Syafi’i saat memberikan arahan pada penutupan Pelatihan Kepemimpian Administrator (PKA) Angkatan XV di Kampus Pusdiklat Tenaga Administrasi, Jumat (7/6/2024).

 

“PKA adalah pelatihan yang bertujuan untuk membekali para peserta dalam kompetensi manajerial. Mengubah sikap dan perilaku untuk bisa menjadi seorang pemimpin,” terang Syafi’i.

 

Menurutnya, pemimpin akan dikenang dari apa yang telah dilakukan selama memimpin. Oleh karena itu, harus bisa memberikan legasi warisan yang akan dikenang oleh staf, kolega, dan penerus berikutnya.

 

“PKA didesain agar peserta dapat membuat legasi dan perubahan yang baik. Menjadi pemimpin yang bisa memberikan dampak kepada masyarakat,” tuturnya.

 

Peserta didorong untuk bisa melahirkan karya – karya inovatif. Aksi perubahan, perubahan  inovasi. Supaya kerja dari birokrasi bukan sekedar kerja rutinitas tetapi ada perubahan yang diharapkan dari organisasi dan birokrasi yang dipimpin.

 

“Kita harus punya tekad untuk mewariskan, memberikan legasi yang mengubah organisasi menjadi lebih baik,” tegasnya.

 

Syafi’i berharap kepada seluruh peserta agar mengimplementasikan aksi perubahannya sampai jangka panjang. “Bukan tidak mungkin aksi perubahan sekarang dijadikan model dan replika oleh kolega nantinya. Inilah yang dinamakan memberi dampak,” pungkasnya.

 

Terakhir, Syafi’i memberikan selamat kepada peserta yang mendapatkan tiga predikat terbaik. “Anda sudah mendapatkan tiket untuk mengikuti pelatihan satu tingkat di atasnya yaitu Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat dua,” tutup Syafi’i.

Ketua Tim Kerja Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan dan Struktural Sri Mulyati melaporkan tiga peserta terbaik yaitu M. Afief Mundzir dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Nida Umi Farhah dari UIN Prof. KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, dan A. Jalaluddin dari Kanwil Kemenag Provinsi Lampung.

Hadir pada kesempatan ini Kabag TU Nilam Nur Azizah dan para widyaiswara.

 

(RS/diad)

Penulis: Rahmi Siregar
Sumber: Pusdiklat Administrasi
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI