Positioning STP IPI MALANG di Era Revolusi Industri 4.0

10 Agt 2020
Positioning STP IPI MALANG di Era Revolusi Industri 4.0

Balitbang Diklat (Agustus 2020). Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (PLKKMO) Kementerian Agama tahun ini mengadakan riset terhadap lembaga pendidikan pastoral Katolik. Lembaga pendidikan ini bernaung di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), dalam hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik (Ditjen Bimas Katolik).

Sampai saat ini terdapat 22 lembaga pendidikan tinggi pastoral katolik dan satu yang berstatus negeri. Semua lembaga pendidikan tinggi tersebut  bertujuan menghasilkan sarjana pendidikan agama katolik. Riset perdana yang dilakukan PLKKMO ini fokus pada manajemen dan kepemimpinan di lembaga pendidikan tinggi.

Berdasarkan informasi dari ketua yayasan IPI, sekolah tinggi ini sudah ada sejak tahun 1968 yang didirikan oleh Romo Paulus Hendrikus Janssen. Namun secara resmi lembaga ini  berdiri pada tahun 1971 dan memperoleh status terdaftar dari Departemen Agama berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik No 3 tahun 1975.

Tujuan awal berdirinya lembaga ini dalam rangka  berperan aktif memberikan pelayanan pastoral dalam Gereja Katolik Indonesia. Lebih jauh dijelaskan bahwa  STP IPI Malang merupakan STP pertama dan menjadi “induk” berdirinya sekolah-sekolah tinggi pastoral di daerah lain. Sekolah ini memiliki tiga program studi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik (jenjang S1), Pelayanan Sosial (jenjang S1) dan Pastoral (Jenjang S2).

Hal menarik yang disampaikan oleh pengurus yayasan dan pimpinan sekolah tinggi bahwa akhir-akhir ini ada tren penurunan minat anak-anak muda dalam bidang keagamaan, dan mayoritas mahasiswa berasal dari luar daerah Malang. Di sisi lain, kebutuhan akan tenaga pelayanan pastoral katekis di paroki-paroki tinggi.

Keuskupan Malang sendiri sudah mengajukan permintaan tenaga katekis kepada sekolah tinggi ini dan sampai sekarang kebutuhan tersebut belum terpenuhi. Bila ditinjau dari segi usia sekolah tinggi ini sudah lama berdiri, namun hasil akreditasi lembaga dan program studi belum memuaskan.

Hal ini juga turut memengaruhi minat calon mahasiswa untuk kuliah di STP. Harapannya semoga melalui riset ini dapat memberikan informasi-informasi penting, valid, akurat dan naskah akademik bagi kementerian agama sehingga pimpinan dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk pengembangan dan peningkatan mutu-kualitas Sekolah Tinggi Pastoral Katolik yang relevan dan responsif dengan kemajuan zaman.[]

AS/diad

 

 

Penulis: Adison Sihombing
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI