PRAKARSA MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
Penelitian27 Oktober 2005
PRAKARSA MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
(Studi Kasus Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen Yogyakarta)
H.K. Sukardji dan Lisa’diyah MF, 2002, 75 halaman
Lembaga pendidikan agama dan keagamaan merupakan realitas yang hidup dan berkembang di masyarakat, sebagai lembaga pendidikan yang berasal dari, oleh dan untuk masyarakat menunjukan keragaman tersendiri sesuai dengan latar belakang sosial kultural masyarakat pendukungnya. Keragaman bukan saja visi, misi dan orientasi pendidikannya, melainkan juga kreatifitas model (sistem) yang dibangun agar mampu memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat. Bagi lembaga pendidikan terbaik tentunya layak untuk diangkat dan dipublikasikan kepada masyarakat, agar mereka diberi kesempatan untuk menerapkannya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang dapat memberikan informasi lengkap.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Tujuannya untuk menggali dan menemukan berbagai model penyelenggaraan pendidikan agama dan keagamaan yang diselenggarakan atas prakarsa masyarakat sebagai wujud kepedulian tehadap kualitas pendidikan nasional, serta mengetahui model-model pendidikan agama dan keagamaan yang dikembangkan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, studi kepustakaan dan dokumentasi. Sasaran penelitian adalah sekolah dasar Muhammadiyah Sapen Yogyakaarta.
Temuan penelitian ini anatara lain sebagai berikut:
1. Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan ditempuh melalui beberapa proses yang diiringi dengan kecerdasan yang tinggi, strategis dan berorientasi ke depan.
2. Dalam mewujudkan konsep dan realitas sekolah unggulan, penggabungan, penerapan MBS, libur hari Minggu, pengajaran bahasa asing, pesantren kilat, komputer (internet) sebagai media belajar, kedisiplinan kerja, SDM pelaksana pendidikan dan pemantapan budi pekerti serta pendidikan agama di SD Muhammadiyah Sapen, kepala sekolah mempunyai peran yang sangat besar.
3. Tenaga guru mempunyai peran besar dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang diprogramkan.
4. Keberhasilan gagasan/ide-ide sekolah unggul dan model di SD Sapen Muhammadiyah ditempuh melalui Contengensy Management pendidikan secara terpadu, termasuk penerapan MBS yang konsisten.
5. Keberhasilan ide/gagasan sekolah unggul dan model yang diciptakan oleh SD Muhammadiyah Sapen cukup dikenal di Yogyakarta, Indonesia bahkan di dunia luar negeri. Para penyelenggara pendidikan serta praktisi pendidikan tingkat dasar banyak yang menyontoh dan mengembangkannya.(sir)