Pusdiklat Sesuaikan Bahan Ajar Pelatihan untuk Respon Isu Kekinian

18 Mar 2022
Pusdiklat Sesuaikan Bahan Ajar Pelatihan untuk Respon Isu Kekinian

Bogor (Balitbang Diklat)---Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan (Pusdiklat Teknis) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar penyusunan bahan ajar pelatihan. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan bahan ajar pelatihan agar mampu merespon berbagai isu kekinian.

"Saya meminta agar bahan ajar yang kita susun ini bukan sekedar bisa merespon isu-isu kekinian yang ada di masyarakat. Tapi harus sekaligus pro aktif mengantisipasi hal-hal yang kita perkirakan akan muncul di masa-masa yang akan datang," tutur Kepala Pusdiklat Teknis Imam Safe’i, di Bogor, Kamis (17/3/2022). 

Penyusunan bahan ajar ini melibatkan 30 widyaiswara dari Pusdiklat Teknis dan 14 Balai Diklat Keagamaan. Kegiatan berlangsung selama empat hari, mulai 15 sampai 18 Maret 2022. 

Imam menambahkan, pelatihan yang baik adalah pelatihan yang antara kurikulum, silabus, bahan ajar, dan bahan tayangnya selaras, sinkron. "Pengalaman kita pernah menerima hasil audit ISO 90001:2015 yang tidak sinkron antara kurikulum silabus dengan bahan ajar. (Ini) tidak boleh lagi terjadi," tegas Imam. 

Ia mengatakan, kegiatan penyusunan bahan ajar ini merupakan upaya untuk mengantisipasi kesalahan dan ketidaksinkronan antara kurikulum silabus dengan bahan ajar. "Ini adalah ikhtiar kita untuk tidak mengulangi kesalahan. Setelah bahan ajar tersusun, saya minta untuk dilanjutkan dengan penyusunan bahan tayang agar semua materi yang diterima peserta pelatihan terstandar," pintanya.

Mantan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam ini mengingatkan, semua bahan pelatihan harus disusun dengan serius dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat, karena pada zaman teknologi ini bahan bisa diakses dimana-mana. 

"Apa yang kita sampaikan sekarang bisa diakses oleh siapapun dan dimanapun. Perkembangan di luar sungguh sangat cepat. Karenanya, kita tidak boleh asal-asalan karena itu akan membuat kita tertinggal. Kita harus selalu update dengan apapun, kebutuhan pelatihan, kompetensi, teknologi, dan lainnya,"tutur Imam.

"Jika yang kita lakukan hari ini serius, bisa menjawab kebutuhan masyarakat, ini tidak hanya bermanfaat untuk hari ini saja, tapi juga bermanfaat untuk masa-masa yang akan datang," imbuhnya. []

Beta/diad

Penulis: Muhtadin
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI