Manado (Balitbang Diklat)---Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama, Dr. Mastuki, mengatakan Massive Open Online Course (MOOC) Pintar merupakan sebuah metode yang memfasilitasi pelatihan-pelatihan secara daring (online). 

“MOOC pintar ini dapat menjangkau jumlah peserta yang sangat besar di seluruh Indonesia. Selain itu, juga dapat mengubah pola pelatihan di Kemenag dari tatap muka menjadi digital,” ujar Mastuki, di Manado, Selasa (21/11/2023). 

Mastuki menyampaikan hal tersebut pada Sosialisasi Massive Open Online Course (MOOC) Pintar di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Utara. Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado, Muis Riadi, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Utara, diwakili Ahmad Sholeh, dan para pejabat eselon III. 

Menurut Mastuki, dengan MOOC Pintar ini, jumlah peserta pelatihan yang mengikutinya hingga saat ini terus bertambah, dari awal diresmikan pada Agustus 2022 lalu. “Hingga tahun ini tercatat sudah ratusan ribu peserta yang mendaftar,” tutur Mastuki.

Selain itu, kata Mastuki, dengan MOOC Pintar, juga mampu mengefisienkan anggaran di Kemenag sebesar 1,6 triliun, dan mampu menyelamatkan 1.183 pohon dari segi penggunaan kertas. Oleh karena itu, Mastuki mengimbau agar peserta yang hadir pada kesempatan tersebut dapat meneruskan informasi ini kepada seluruh jajarannya yang ada di satker masing-masing.

“Ajak mereka untuk aktif mengikuti pelatihan melalui aplikasi MOOC Pintar Kemenag,” ucap Mastuki kepada 97 peserta yang terdiri dari kasi pendis, kepala madrasah, kepala KUA, guru agama, dan penyuluh agama se-Sulawesi Utara tersebut. (Umam dan Rina/barjah/bas)