Palembang (1 Maret 2021). Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan menyelenggarakan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Angkatan I di Hotel Amaris Palembang, 1 s.d. 6 Maret 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi pesantren.

Menurut Kepala Bidang Penyelenggaraan Efa Ainul Falah, kegiatan menyasar pada pemberdayaan pondok pesantren bidang perikanan yang bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan.

Pada kesempatan itu, Kepala Balitbang Diklat (Kaban) Achmad Gunaryo menyampaikan materi Moderasi Beragama. Mengawali materi, Kaban mendorong peserta untuk mengembangkan potensi, khususnya di bidang perikanan.

Selanjutnya, Kaban Gunaryo mengajak peserta untuk selalu bersyukur atas kondisi Indonesia sebagai negara demokratis dengan keragaman suku, bahasa, dan agama yang berbeda namun tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut tetap mengokohkan Bhineka Tunggal Ika yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Kaban menekankan pentingnya mengelola perbedaan agar tidak menjadi sumber perpecahan.

“Indonesia adalah bangsa yang besar. Dua belas hari besar, sembilan harinya dari agama. Jawa adalah mayoritas, tapi Bahasa Jawa bukan bahasa nasional. Bahasa Melayu adalah bahasa minoritas tetapi menjadi bahasa nasional. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas, tapi Indonesia bukan negara Islam,” ujar Kaban Gunaryo di Palembang, Senin (01/03).

Pada akhir materi Kaban menggugah rasa nasionalisme dengan mengajak peserta bernyanyi bersama Padamu Negeri dan Tanah Airku Indonesia.

Kegiatan yang diikuti oleh tiga puluh peserta dari sepuluh pesantren di Sumatera Selatan. Tampak hadir dalam kegiatan pembukaan Kepala Balai Diklat Keagamaan Palembang Safitri Irwan, Kabid Pakis Kanwil Kementerian Agama Sumatera Selatan Muhamad Ali, dan para pejabat eselon IV di lingkungan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan. []

EA/diad