Puslitbang LKKMO Ambil Langkah Kolaboratif Konservasi Manuskrip Keagamaan
Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) membangun MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Perpusnas, ANRI, BRIN, dan Kemendikbud. Tujuannya untuk berkolaborasi berbagi ilmu, informasi, dan naskah khususnya naskah keagamaan.
Kepala Puslitbang LKKMO Moh. Isom mengatakan bahwa Indonesia saat ini darurat manuskrip sebab banyak yang rusak dan perlu dikonservasi. Maka perlu dilakukan langkah-langkah pelestarian naskah kuno, khususnya manuskrip keagamaan.
“Berangkat dari hal tersebut, Puslitbang LKKMO tergerak untuk merangkul berbagai pihak guna menyelamatkan naskah kuno keagamaan,” ungkap Isom saat membuka FGD Penandatanganan PKS antar Kementerian/Lembaga di Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Menurut Isom, Perpusnas dan ANRI memiliki keahlian dalam konservasi, preservasi, dan digitalisasi manuskrip atau naskah. ANRI menyimpan dokumen surat menyurat sejak zaman kolonial yang masih tersimpan dengan rapi. Sedangkan Perpusnas menyimpan naskah kuno berupa tulisan, buku, dan manuskrip kuno.
“Puslitbang LKKMO sendiri sudah menghimpun beberapa manuskrip keagamaan yang telah didigitalisasi. Harapannya, semua unsur dapat berkolaborasi untuk saling mendukung pelestarian naskah kuno khususnya naskah keagamaan,” katanya.
Selain itu, perlu juga berkolaborasi dengan Kemendikbud terkait pengelolaan cagar budaya, utamanya mengenai isi dari prasasti-prasasti yang berhubungan dengan keagamaan. Sementara, untuk mengetahui, mengeksplorasi, meriset, mengaktualisasi, merekontekstualisasi isi dari manuskrip dibutuhkan kerja sama dengan BRIN.
“Saat ini, kolaborasi merupakan hal niscaya untuk menggali, merekontekstualisasi substansi yang terdapat dalam manuskrip. Harapannya dapat terwujud ekosistem konservasi dan digitalisasi, khususnya manuskrip keagamaan,” ujarnya.
Terakhir, Isom berharap akan ada pembinaan dan pemanfaatan keberlanjutan nilai-nilai atau konten yang ada di dalam manuskrip. “Nilai-nilai yang terdapat di dalam manuskrip keagamaan perlu dilestarikan sehingga manfaatnya dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kassubag Tata Usaha Puslitbang LKKMO, perwakilan dari Perpusnas, BRIN, ANRI, dan Kemendikbud. Selain itu, hadir pula peserta dari Dirjen Bimas Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu.
(diad/Sr)