Jakarta (Balitbang Diklat)---Pada 22 Februari 2024, Tim PBPA Yogyakarta kembali berkonsolidasi dengan pelaku perbukuan untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi  terkait juknis, instrumen, dan informasi pengumuman PBPA 2024.

Tim konsolidasi PBPA disambut hangat oleh perwakilan dari PT. Cempaka Putih, PT. Skripta Media Creative, CV Adi Perkasa, dan PT. Intan Pariwara selaku tuan rumah yang dengan suka rela menjadikan rumahny tempat digelarnya kegiatan konsolidasi Tim PBPA Puslitbang LKKMO dengan para penerbit.

Jerry, selaku Ketua Tim Konsolidasi, mengucapkan terima kasih atas sambutan dan kehadiran perwakilan dari seluruh penerbit sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan informasi terkait PBPA yang perlu disampaikan kepada penerbit dapat dilakukan dengan maksimal.

“Sesuai arahan Kepala Puslitbang LKKMO kami yaitu Moh. Isom, kami di sini ditugaskan untuk berkonsolidasi bersama bapak/ibu perwakilan penerbit dan melakukan pembinaan serta sosialisasi terkait juknis, instrumen, dan informasi pengumuman PBPA 2024,” ucap Jerry menyampaikan maksud kedatangan Tim Konsolidasi.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran bapak-bapak Puslitbang LKKMO yang sudah menyempatkan hadir untuk bertemu dengan kami. Jujur kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan konsolidasi ini karena kita dapat berkomunikasi secara langsung dengan pihak penyelenggara terkait apa saja yang harus dipersiapkan menjelang PBPA 2024 dan kami dapat langsung bertanya jika ada hal yang masih belum kita pahami sehingga terhindar dari ambiguitas,” ujar Imtam selaku General Manager PT. Intan Pariwara.

Dalam sesi pertanyaan, ada beberapa pertanyaan dari pihak PT. Intan Pariwara dan PT Cempaka Putih yang ditanyakan kepada Tim Konsolidasi yaitu terkait apakah kuota buku yang akan dinilai Puslitbang LKKMO terbatas seperti yang dilakukan di Kemdikbudristek atau tidak, lalu pertanyaan lainnya terkait penentuan jenis buku agar tidak terjadi kesalahan dan adanya hiperkoreksi.

“Untuk pertayaan kuota buku, sejauh ini kita selalu menilai seluruh buku yang masuk karena belum pernah ada momen dimana kami kedapatan overload, dan mungkin karena perbedaan kategori buku dimana Kemdikbudristek menerapkan batasan kuota karena mereka menilai semua jenis buku. Sedangkan Kementerian Agama hanya menilai buku Pendidikan Agama dan Keagamaan,” tegas Jerry menjawab pertanyaan dari penerbit.

Hatta selaku bagian Tim Konsolidasi menjawab pertanyaan kedua dari penerbit terkait penentuan jenis buku. “Dikarenakan sekarang kami sudah mencantumkan jenis buku LKS/Modul, bapak dan ibu diharapkan memperhatikan lagi jenis bukunya. Jangan sampai LKS/Modul disamakan dengan Buku Pendamping karena ada perbedaan antara dua buku tersebut yaitu Buku Pendamping terdapat Capaian Pembelajaran (CP). Untuk buku LKS/Modul biasanya hanya fokus pada pengembangan siswa melalui latihan soal. Jika buku pendamping dasarnya merupakan buku yang digunakan untuk melengkapi buku KSKK,” ujarnya.

Sebagai penutup dalam pertemuan ini, Jerry kembali mengingatkan penerbit untuk kembali mencermati juknis dan instrumen terbaru karena dapat menjadi pedoman selama persiapan PBPA dan ketika proses PBPA nanti. (Rheka. H/bas/sri)