Puslitbang Penda 2024, Berinovasi dan Fokus pada Program Mandatori

26 Des 2023
Puslitbang Penda 2024, Berinovasi dan Fokus pada Program Mandatori
Rapat Koordinasi Evaluasi Program dan Kegiatan Tahun 2023 di Depok, Selasa (26/12/2023).

Depok (Balitbang Diklat)---Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI Suyitno mengatakan bahwa Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) harus bisa membaca tren terkait dengan kelitbangan dan kemoderasiberagamaan yang relevan guna menjawab tantangan 2024. Selain itu, perlu mencari idiomatik-idiomatik baru dengan berbagai inovasi, namun tidak keluar dari pakem tusi Puslitbang Penda.

 

“Setelah berkunjung ke beberapa daerah, saya mencoba memotret realitas penguatan moderasi beragama. Program tersebut selalu dilakukan dengan pola-pola yang konvensional seperti diklat, ToT, orientasi, dan sebagainya. Ini bisa menimbulkan kejenuhan,” ucap Suyitno pada Rapat Koordinasi Evaluasi Program dan Kegiatan Puslitbang Pendididkan Agama dan Keagamaan Tahun 2023, melalui zoom meeting di Depok, Selasa (26/12/2023).

 

Suyitno berpendapat, pada pola konvensional terlihat ada kejenuhan. Oleh karena itu, Balitbang Diklat harus memiliki ikon sebagai program tahunan dan program unggulan sebagai identitasnya.

 

“Kita perlu mengupayakan kegiatan yang bersifat legasi seperti Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin (KMBAAA). Ide adanya KMBAAA ini sangat genuine, ide kita di Balitbang Diklat,” tutur Suyitno.

 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pelaksanaan KMBAAA ditanggapi positif oleh berbagai kalangan. Bahkan menurut Kemenlu kegiatan tersebut penting menjadi opsional baru terkait diplomasi.

 

“KMBAAA diistilahkan dengan diplomasi moderasi beragama. Ini menjadi sebuah instrumen untuk kepentingan perdamaian dunia,” imbuhnya.

 

Melalui KMBAAA, kata Suyitno, Kemenag memiliki panggung dan ruang untuk bicara ke dunia internasional. Salah satunya dengan instrumen yang sangat relevan, yaitu diplomasi moderasi beragama.

 

Suyitno mengimbau agar 2024 nanti harus mulai berani keluar dari program-program yang 'rutin', artinya bukan business as usual. Untuk itu, perlu menginventarisasi berbagai kegiatan, seperti kaleidoskop tahun 2023 yang diubah menjadi ‘Kemenag Kita’.

 

“Kaleidoskop tahun ini mengusung tema ‘Kemenag Kita’, sebuah pagelaran yang dikemas dalam bentuk hiburan musikalisasi drama. Harapannya, melalui pertunjukan seni tersebut, pesan bisa sampai ke masyarakat luas,” katanya.

 

“Sejalan dengan perubahan nomenklatur lembaga, Balitbang Diklat sejak awal sudah melakukan upaya diseminasi, termasuk branding nomenklatur kelembagaan,” imbuhnya.

 

Sebelumnya, Kepala Puslitbang Penda Mohsen Alaydrus mengatakan bahwa substansi rapat koordinasi tersebut yaitu mengevaluasi kegiatan-kegiatan di tahun 2023, merencanakan serta memantapkan kegiatan dan program di tahun 2024.

 

“Kegiatan ini juga dihadiri oleh para Kepala Balai Litbang Agama dengan tujuan melakukan sinkronisasi program kelitbangan dan mengawal program-program mandatori Kepala Balitbang Diklat, serta program prioritas Kementerian Agama,” pungkasnya.

Barjah/diad

Penulis: Barjah
Sumber: Syamsudin
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI