Pustakawan, Perpustakaan Yang Berjalan

19 Mar 2021
Pustakawan, Perpustakaan Yang Berjalan
Foto: Luki

Depok (19 Maret 2021). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar acara Orientasi Pengelolaan Perpustakaan dengan tema Penguatan Jabatan Fungsional Pustakawan dalam Mendukung Reformasi Birokrasi dan Moderasi Beragama. Acara berlangsung pada 17 s.d. 19 Maret 2021 di Hotel Savero Depok.

Mengawali kegiatan, Sekretaris Balitbang Diklat M. Isom mengatakan pustakawan adalah perpustakaan yang berjalan. Artinya, semua bisa ditanyakan kepada pustakawan.

“Pernyataan ini bisa dimaknai bahwa pustakawan memegang kunci informasi. Hendaknya seorang pustakawan mengetahui banyak hal. Mampu membantu siapa saja yang membutuhkan informasi. Pustakawan juga menjadi jembatan menuju gerbang dunia informasi,” ujar Sesban Isom saat memberikan sambutan secara virtual, Rabu (17/03).

Menurut Sesban, sesuai dengan tema Moderasi Beragama yang diusung Kementerian Agama, perpustakaan dapat berperan dalam menghimpun karya tulis maupun pemikiran terkait moderasi beragama. Himpunan tersebut bisa berasal dari berbagai media cetak, perguruan tinggi, dan lainnya. Kemudian disusun menjadi bank data karya moderasi beragama yang dapat diakses secara online.

Bank data ini, lanjut Sesban, bisa menjadi media promosi Indonesia ke dunia luar. Indonesia dengan beragam pulau, suku, agama, paham, aliran, dan kepercayaan masih tetap rukun dan harmoni.

“Hal tersebut adalah kearifan lokal, khazanah keagamaan, dan intelektual yang bisa menjadi modal sosial dan kekuatan Indonesia sebagai kiblat kerukunan umat beragama. Melalui jejaring kementerian/lembaga, khazanah moderasi beragama dapat dihimpun secara  luas,” kata Sesban Isom.

Kegiatan dihadiri oleh peserta secara luring dan daring dari perwakilan pengelola perpustakaan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Selain itu, hadir pula perwakilan beberapa kementerian/lembaga lainnya yaitu perpustakaan Kemendikbud, Kementan, KKP, BPPT, dan Dispusip Prov. DKI Jakarta.

Orientasi Pengelolaan Perpustakaan menghadirkan narasumber dari Kemenpan RB  memaparkan Arah Kebijakan Pembinaan Jabatan Fungsional: Sosialisasi Jabatan Fungsional Pustakawan. Kemudian  narasumber BKN memaparkan Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional Pustakawan. Terakhir narasumber dari Perpusnas memaparkan Jabatan Fungsional Pustakawan, Tata Cara Menghitung Angka Kredit, dan Menyusun Dupak Pustakawan.  Diskusi dan sharing session dengan para narasumber menambah  proses pemahaman peserta lebih baik lagi  terhadap jabatan fungsional pustakawan.

Kesempatan juga diberikan kepada perwakilan dari Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Forum Perpustakaan Khusus Indonesia (FPKI) untuk menyampaikan pengalaman dan motivasi sekaligus inspirasi dalam menjalankan peran sebagai pustakawan. Beberapa yang menjadi catatan penting adalah: 1) pustakawan dapat mengikuti ajang lomba pustakawan berprestasi tingkat provinsi dan nasional sebagai sarana berbagi pengalaman dan praktik baik dalam dunia kepustakawanan, 2) pustakawan tidak perlu berkecil hati dengan segala keterbatasan ruang tetapi membuka  akses seluas-luasya terhadap koleksi yang dimilikinya melalui jejaring teknologi komunikasi dan informasi, 3) pustakawan ikut dan berperan aktif dalam organisasi profesi, 4) pustakawan berkiprah bukan semata-mata  duty tetapi  juga diiringi dengan passion yang dapat mengembangkan dirinya, dan 5) pustakawan berkolaborasi dan berjejaring untuk memajukan dunia perpustakaan bersama-sama.

Kesempatan acara sekaligus digunakan untuk mempromosikan lebih jauh tentang moderasi beragama kepada instansi lainnya yakni perwakilan dari Kementerian/Lembaga yang diundang. Untuk itu Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat sudah menyiapkan sejumlah koleksi yang terkait dengan tema moderasi beragama untuk menjadi cindera mata dan koleksi spesial di perpustakaan mereka. Koleksi tersebut diantaranya adalah: Religious Moderation, Kamus Istilah Keagamaan, Direktori Paham/Aliran/Kepercayaan, dan Menteri-menteri Agama: Biografi Sosial Politik.

Acara Orientasi Pengelolaan Perpustakaan diharapkan menjadi media dan sarana menambah wawasan para pengelola perpustakaan untuk mewujudkan SDM perpustakaan yang memahami perannya dan mampu berkiprah secara luas. Acara ini  sekaligus menjadi program peningkatan kualitas SDM Perpustakaan.   Hal ini sesuai dengan agenda  penguatan jabatan fungsional yang  mendukung arah pembangunan nasional.

Penguatan SDM Perpustakaan akan berimbas pada peningkatan kualitas layanan perpustakaan yang mendukung reformasi birokrasi dan menjadi bagian dalam mewujudlan Program Unggulan Kementerian Agama yakni Moderasi Beragama melalui  Religious Literacy. []

HAR/diad

Penulis: Hariyah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI