Rahasia Pelayanan Publik yang Prima: Hati yang Penuh Cinta dan Senyuman Tulus!

28 Jul 2025
Rahasia Pelayanan Publik yang Prima: Hati yang Penuh Cinta dan Senyuman Tulus!
Sekretaris BMBPSDM Kementerian Agama RI, Ahmad Zainul Hamdi, dalam Pelatihan Dasar (Latsar) bagi para CPNS Golongan III Angkatan XVII, XVIII, dan XIX di Balai Diklat Keagamaan Bandung via Zoom Meeting.

Bandung (BMBPSDM)---Membangun karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani dengan hati merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan memiliki karakter yang baik, ASN dapat memberikan pelayanan yang prima dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, Ahmad Zainul Hamdi, dalam Pelatihan Dasar (Latsar) bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan XVII, XVIII, dan XIX, yang diikuti oleh 120 peserta, di Balai Diklat Keagamaan Bandung.

“Sebagai ASN, kita harus memiliki hati yang penuh cinta dalam setiap pelayanan, karena melayani bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk kasih sayang kepada sesama dan pengabdian tulus kepada bangsa,” ujarnya di Bandung, Senin (28/7/2025).

Prof. Inung--sapaan akrabnya--mengajak para peserta Latsar untuk menjadi agen perubahan dalam budaya pelayanan publik.  

“Jadilah generasi pemutus ketidakramahan dalam setiap pelayanan. Jadilah generasi yang penuh cinta, melayani dengan senyum dan raut wajah yang berseri,” tegasnya.

Menurutnya, dengan memberikan pelayanan sepenuh hati yang disertai senyuman tulus, akan memberikan kesan positif dan kenyamanan bagi masyarakat. Sehingga, ketika rasa nyaman itu timbul, maka kepercayaan publik terhadap ASN juga akan meningkat.

“Kegiatan Latsar ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran teknis dan administratif, tetapi juga menjadi momentum pembentukan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri setiap CPNS yang sejalan dengan semangat moderasi beragama dan pelayanan publik yang sepenuh hati,” katanya.

Penulis: Shinta
Sumber: BDK Bandung
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI