Rakor BDK Papua, Siapkan SDM Inklusif
Makassar (Balitbang Diklat)---Balai Diklat Keagamaan (BDK) Papua menyelenggarakan Rapat Koordinasi di Makassar dari 25-27 Juli 2024.
Mengusung tema "Sumber Daya Manusia Inklusif dan Berdaya Saing di Lingkungan Kerja Balai Diklat Keagamaan Papua,” rakor ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM di wilayah kerja BDK Papua.
Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Arskal Salim dalam arahannya mengatakan mengevaluasi kegiatan pada semester pertama tahun 2024 ini sangat penting apalagi dengan posisi Papua yang hari ini semakin strategis.
"Papua memiliki banyak wilayah yang saat ini mengalami pemekaran dari dua provinsi menjadi enam provinsi, dengan pemekaran seperti itu terdapat kantor-kantor Kementerian Agama yang akan dibuka," ujar Sesban di Makassar, Kamis malam (25/7/2024).
Menurut Sesban, dengan hadirnya kantor-kantor baru di wilayah tersebut, maka dibutuhkan juga sumber daya manusia yang akan menopang pekerjaan-pekerjaan melayani masyarakat di wilayah itu.
"Dengan semangat pemekaran dan desentralisasi maka sebagian tugas-tugas yang ada di Papua dan Papua Barat itu terdesentralisasi di wilayah Papua yang baru tadi," terang Sesban.
Ini artinya, kata Sesban, kita memiliki PR cukup besar untuk penguatan SDM sesuai dengan tema rakor kali ini menjadikan sumber daya manusia yang inklusif sangat relevan.
Kita, lanjut Arskal, tidak hanya sekedar menambah jumlah pegawai untuk bergabung dengan SDM Kementerian Agama, tetapi lebih dari itu, harus memiliki SDM yang inklusif, terbuka, dan menyapa semua pihak tanpa melihat latar belakangnya.
"Dengan bertambahnya provinsi, maka pengembangan kelembagaan dan organisasi juga akan menyertainya. Pada rakor inilah bisa dituangkan pemikiran, baik aspek sarana prasarana, SDM, maupun infrastruktur BDK Papua ke depannya," pungkas Sesban.
Sebelumnya, Kepala BDK Papua Mochtar Tuhuteru dalam laporannya mengatakan bahwa rakor ini dihadiri para Kepala Kemenag di wilayah Papua dan Papua Barat.
"Harapan dari tema ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing ASN dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi," ucapnya.
Rakor ini, kata Mochtar, juga mengidentifikasi sinergi instansi dan stakeholder terkait dalam pengembangan sumber daya manusia.
Sebanyak 74 peserta antusias mengikuti rakor ini, di antaranya berasal dari Kanwil Kemenag Papua, Kanwil Papua Barat, IAIN Fattahul Muluk, IAIN Papua Barat, STAKN Sentani, Madrasah dan SMK Katolik. (Barjah/bas/sri)