Rakornas BLU 2019, Komitmen Wujudkan Pelayanan Lebih Baik

26 Feb 2019
Rakornas BLU 2019, Komitmen Wujudkan Pelayanan Lebih Baik

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Badan Layanan Umum 2019. Rakornas BLU yang berlangsung di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, ini mengusung tema Inovasi Teknologi dan Kolaborasi BLU untuk Pelayanan Lebih Baik serta dihadiri sejumlah kementerian, lembaga negara dan pemimpin BLU, Selasa (26/02).

Dalam Rakornas dilakukan penandatanganan Komitmen Sinergi BLU demi wujudkan BLU yang profesional untuk pelayanan yang lebih baik. Komitmen Sinergi BLU tersebut ditandatangani enam menteri yakni Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri ESDM serta Menteri Perhubungan. 

Ada dua poin Komitmen Sinergi BLU yang ditandatangani bersama. Pertama, mendukung inovasi teknologi, integrasi data dan efektivitas profesi bisnis untuk pelayanan yang lebih baik. Kedua, berkomitmen melaksanakan program-program kolaborasi yang mengoptimalkan sumberdaya antar Badan Layanan Umum untuk pelayanan terbaik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan keynote speech menyatakan bahwa BLU merupakan entitas yang relatif baru walaupun sudah berusia 15 tahun sejak UU Perbendaharaan disahkan.

"Kita masih terus memperbaiki, terutama definisi BLU, kriteria BLU, tata kelola dan meningkatkan produktivitas BLU. Forum ini sangat baik untuk bersama melakukan evaluasi, saling belajar, dan membahas beberapa hal yang merupakan inovasi baru BLU dari berbagai rumpun baik pendidikan, kesehatan dan rumpun lainnya," ujar Sri Mulyani. 

Kolaborasi antar BLU, nantinya lanjut Sri Mulyani, akan disebut dengan sistem tata kelola berdasarkan digital sehingga para menteri dan pengawas bisa mendapatkan data secara terbaru.

"Tadi Pak Menteri Agama membisikkan kepada saya, bagaimana kalau BLU kolobarasi antar kementerian bisa melakukan pelatihan di masing-masing kementerian dalam mengawasi dan mendorong BLU menjalankan tugasnya," tutur Menkeu.

Menkeu menegaskan BLU bukanlah entitas mencari keuntungan. Sebab BLU didesain untuk pelayanan secara efisen. Kriterianya adalah bagaimana memberikan pelayanan sebanyak mungkin, semaksimal mungkin dengan efisiensi waktu, biaya serta proses bisnis.

"Inilah yang saya harapkan nanti dapat dikembangkan. Saya berharap dengan Rakornas ini para BLU yang berbeda rumpun bisa saling melihat dan belajar. Sekarang permintaan BLU meningkat terus menerus. Jumlah BLU sekarang di pusat 218 BLU dan di daerah 1.070 BLU," kata Menkeu. 

"Kita mungkin perlu untuk makin memperbaiki tata kelola dan definisi kinerja dari BLU termasuk inovasi-inovasi yang bisa kita dukung dan dorong sehingga BLU benar-benar mencapai tujuannya yaitu entitas pemerintah yang melakukan pelayanan dengan kriteria pelayanan, efisiensi, produktivitas, pengelolaan aset, dan inovasi kreativitas untuk memperbaiki peyanan dan tata kelola keuangan," tandas Menkeu. []

Kemenag/kartika

 

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI