Rangkuman Penelitian Lektur Agama Yang Diminati Jamaah Masjid Kampus
Rangkuman Penelitian Lektur Agama Yang Diminati
Jamaah Masjid Kampus
Yasin Ahmad Ansori dkk., (1998), Puslitbang
Lektur Agama, 76 hlm.
Bacaan agama sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan watak dan prilaku seseorang, apalagi di tengah zaman yang selalu berkembang dan derasnya pengaruh globalisasi. Untuk mengetahui nuansa pemahaman keagamaan yang berkembang pada kelompok sosial tertentu, seperti jamaah masjid, maka perlu dilakukan pengamatan. Pertanyaannya adalah bagaimana wujud dan bentuk lektur agama yang diminati oleh masyarakat saat ini. Penelitian ini akan diarahkan pada lektur keagamaan yang diminati jamaah kampus atau jamaah masjid yang berada di perguruan tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada 4 (empat) lokasi, yaitu masjid kampus At Taqwa IKIP Jakarta, masjid kampus Arief Rahman Hakim UI Jakarta, masjid kampus Nurul Bariyah Universitas Jayabaya Jakarta, masjid kampus At Taqwa UMJ Jakarta.
Temuan dari penelitian ini adalah ; 1) pada jamaah masjid kampus At Taqwa IKIP Jakarta, terdapat 41 judul buku yang akrab dibaca oleh jamaah. Dari sekian buku, 20 % merupakan saduran buku dari Timur Tengah. Di masjid ini terdapat lektur agama sebanyak 248 buah; 2) pada masjid kampus Arief Rahman Hakim UI Jakarta, terdapat 776 buah lektur agama. Peringkat minat baca jamaah berurutan dari buku-buku Fiqh, Akhlak, pemikiran dan perjuangan di jalan Allah; 3) pada masjid kampus Nurul Bariyah Universitas Jayabaya Jakarta, terdapat 32 judul buku yang paling diminati; 4) pada jamaah masjid kampus At Taqwa UMJ Jakarta, ditemukan 72 % dari responden 50 orang menyukai buku-buku tentang akhlak dan ibadah dan 22 % menyukai buku-buku bercorak pemikiran.
Saran dari penelitian ini adalah 1) perlunya jamaah didorong untuk menjadi pembaca buku yang kritis. Untuk itu perlu dikembangkan budaya dialog dan diskusi masalah-masalah keagamaan; 2) perlunya pengamatan yang kritis mengenai dinamika lektur keagamaan yang berkembang di sekitar masjid kampus; 3) pihak pengelola perpustakaan masjid (bila Ada) hendaknya menyediakan bacaan yang berimbang sehingga jamaah tidak jatuh pada pemahaman keagamaan yang sempit.