Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Suyitno secara resmi membuka agenda Focus Group Discussion (FGD) Kajian Analisis Dampak Kebutuhan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) untuk Kementerian Agama. Acara yang dihadiri seluruh pejabat Eselon I Kementerian Agama Republik Indonesia, menandakan keseriusan Kementerian Agama dalam mengelola rekrutmen CASN setiap tahunnya.

Dalam sambutannya, Suyitno menegaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk menjustifikasi ribuan pelamar yang telah mendaftar seleksi CASN Kementerian Agama. "Dengan adanya pertemuan ini, kami dapat memberikan dasar yang kuat mengenai kebutuhan riil ASN di Kementerian Agama, serta menjelaskan apa yang mendasari pentingnya proses rekrutmen ini,” jelas Suyitno di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Kemudian, Suyitno menekankan pentingnya proses analisis yang dilakukan melalui FGD ini. Hasil dari diskusi tersebut akan digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran yang komprehensif, sehingga semua kebutuhan terkait rekrutmen CASN dapat terakomodir dengan baik.

“Hasil dari diskusi ini nantinya akan menjadi acuan utama dalam penyusunan anggaran, agar tidak ada kebutuhan yang terlewat. Kita harus memastikan bahwa proses rekrutmen ini berjalan dengan lancar, efisien, dan transparan,” tambahnya.

Hal yang menarik, rekrutmen CASN Kementerian Agama pada 2024 ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Kementerian Agama. Ini menjadi tonggak penting dalam upaya Kementerian Agama untuk memenuhi kebutuhan SDM yang semakin meningkat seiring dengan berkembangnya tugas dan fungsi Kementerian Agama. 

Lebih lanjut, sebagai kementerian yang menangani berbagai urusan agama di Indonesia, Kementerian Agama memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga harmonisasi kehidupan beragama dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang keagamaan. Oleh karena itu, rekrutmen CASN tahun ini menjadi sangat strategis dalam memperkuat kapasitas dan kapabilitas SDM Kementerian Agama untuk menghadapi tantangan-tantangan yang semakin kompleks.

Terakhir, FGD ini juga berfokus pada penilaian jangka panjang dari rekrutmen tersebut, termasuk bagaimana ASN baru dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian program-program prioritas Kementerian Agama. Dengan rekrutmen yang mencapai skala terbesar ini, Kementerian Agama berkomitmen untuk melakukan seleksi yang ketat, guna memastikan bahwa hanya calon-calon terbaik yang akan lolos dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi negara.

Pertemuan ini mencerminkan langkah proaktif Kementerian Agama dalam mengelola rekrutmen ASN secara efektif, berfokus pada kebutuhan organisasi serta kepentingan pelayanan publik. Kesuksesan rekrutmen tahun ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan di seluruh Indonesia. (Natasya Lawrencia)