Rumah Ibadah Wahana Konsolidasi Umat
Jayapura (Balitbang Diklat)---Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Dr. Mastuki, mengatakan rumah ibadah berfungsi sebagai wahana mengonsolidasi dan memberdayakan umat.
Peran rumah ibadah tidak bisa dipandang sebelah mata dalam hal kontribusinya kepada kehidupan umat. Rumah ibadah memiliki fungsi holistik bagi berbagai ranah kehidupan umat, mulai dari soal ubudiah, ijtimaiah, hingga tarbiah.
”Fungsi masjid begitu penting dalam tatanan umat Islam. Rumah ibadah memiliki konsekuensi sangat besar untuk menjadi pewarna bagi keberagamaan di Indonesia yang majemuk,” ujarnya.
Mastuki menyampaikan hal tersebut saat membuka Pelatihan Manajemen Kemasjidan yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Papua di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Kamis (16/11/2023).
Menurut Mastuki, dari sisi kuantitas, Indonesia merupakan bangsa yang memiliki jumlah masjid terbanyak di dunia, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara Arab yang notabene merupakan basis Islam. Ini merupakan suatu keistimewaan, namun sekaligus juga tantangan.
”Kita memiliki variasi budaya luar biasa, tapi kita mengelola kemajemukan dengan luar biasa. Negara memfasilitasi agamanya dan menjamin dengan aman. Kalaupun ada riak-riak kecil, tapi salah satu fungsi lembaga-lembaga keagamaan yang menyelamatkannya,” tuturnya.
Selain itu, di hadapan para peserta pelatihan, Mastuki juga berharap agar semua peserta turut serta bertartisipasi dalam menjaga kondusifitas umat beragma. Sehingga, seluruh umat beragama bisa beribadah menjalankan kewajibannya dengan aman dan damai, tanpa terprovokasi oleh paham yang bisa memecah belah umat.
”Dari 25 peserta ini diharapkan mengimbas kepada yang lain. Ini bagian dari cara kita memberi pengaruh kepada pengurus masjidnya, jamaahnya, dan seluruh masyarakat di lingkungan masjid,” pungkasnya.
Sebagaimana dikatahui, saat ini Kementerian Agama melalui Balai dan Loka Diklat di seluruh Indonesia secara serentak sedang melaksanakan pelatihan yang salah satunya adalah manajemen kemasjidan. Pelatihan itu sebagai manifestasi Kementerian Agama yang salah satu tugasnya adalah merawat keberagamaan di tengah gempuran pelbagai upaya memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. (Wendi/bas/sri)