Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) menggelar Rapat Koordinasi Program dan Anggaran Pendidikan Agama dan Keagamaan Tahun 2023. Kegiatan bertujuan untuk menyiapkan penyusunan anggaran.

Kepala Puslitbang Penda Mohsen rapat koordinasi menjadi momentum untuk meningkatkan sinergitas anggaran dengan capaian program kerjanya. “2023 menjadi tahun yang krusial, maka perlu sinergitas capaian program anggaran,” ujar Kapus Mohsen mengawali arahannya di Jakarta, Jumat (13/01/2023).

Lebih jauh, Kapus menjelaskan dua hal penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran tahun 2023. Pertama, transisi menuju SOTK baru. Kedua, Indonesia memasuki tahun politik.

“Terkait perubahan SOTK, kita membutuhkan berbagai persiapan dan penyesuaian. Hal ini perlu ditinjau dari segi SDM, pilihan jenis kegiatan, maupun anggaran,” ungkapnya.

Selanjutnya, memasuki tahun politik akan ada politisasi simbol-simbol keagamaan. Kecenderungan ini meningkat terutama di berbagai lini pendidikan agama dan keagamaan.

“Kondisi tersebut jangan membuat kita berkecil hati. Sebaliknya perlu disikapi sebagai suatu tantangan yang harus dijawab melalui peningkatan kinerja kelembagaan yang meliputi aspek capaian substansi maupun serapan anggaran sesuai target yang telah ditentukan pimpinan,” katanya.

Berkenaan dengan target capaian substansi, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan perlu berkoordinasi dengan unit-unit teknis sebagai steakholders. Hal itu bertujuan agar berbagai produk kegiatan memiliki presisi dan relevansi yang tinggi terhadap kebutuhan unit-unit teknis di lapangan.

“Untuk itu momentum kegiatan koordinasi program dan anggaran seperti ini akan terus dioptimalkan di sepanjang tahun. Puslitbang Penda akan memperioritaskan kegiatan-kegiatan yang bersifat pesanan (by order),” tandasnya.

Rapat Koordinasi Program dan Anggaran dihadiri oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Irhason, Direktorat Kebijakan PMKK BRIN, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), seluruh perwakilan peserta dari unit eselon I Kemenag, serta pegawai Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Diad/Barjah