Sambutan Menteri Agama Pada Acara Doa Dan Dzikir Nasional Untuk Keselamatan Bangsa
Jakarta (Balitbang Diklat). Memulai sambutan ini, mari kita haturkan puja dan puji hanya bagi Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, bangsa ini telah diberikan berjuta kenikmatan. Tidak lupa shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Hari ini, negeri kita tengah ditimpa musibah, Nusantara tengah berduka. Satu bulan lebih kita disibukkan untuk menangkal dan mengobati merebaknya Covid-19. Bukan hanya sektor kesehatan yang terdampak, namun juga sektor-sektor lainnya. Ada banyak goresan luka yang timbul akibat merebaknya wabah ini. Kita benar-benar berduka, namun tetap optimis bahwa Allah tidak akan memberi cobaan di luar kesanggupan kita untuk memikulnya. Kita sangat sadar bahwa semua cobaan dan musibah itu datang atas ijin dan kehendak Allah, dan Ia juga lah yang kuasa untuk mencabut dan melenyapkannya.
Selama ini, kita telah bersungguh-sungguh berusaha untuk mencegah penyebaran dan melenyapkan wabah Covid-19 sejalan dengan perintah Allah bahwa Ia tidak akan mengubah nasib kita sebelum kita sendiri berusaha untuk mengubahnya. (QS Ar-Ra’d:11)
Namun Ia juga menyuruh kita untuk berdoa, agar dikabulkanNya. (QS Gafir:60).
Berusaha dan berdoa adalah dua perintah Allah yang harus terus kita lakukan dalam hidup ini, utamanya kali ini, dalam melenyapkan wabah Covid-19.
Karena itu, pada malam ini, kita berkumpul dalam satu majelis zikir dan doa, untuk memperkuat berbagai usaha yang telah dan akan terus kita lakukan. Meski masing-masing kita terpisah tempat, namun seyogyanya hati dan batin kita berada dalam satu majelis yang satu. Majelis yang akan mengantarkan bangsa ini semakin kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan.
Dengan segenap keikhlasan jiwa dan raga, mari kita muliakan majelis malam ini dengan lantunan zikir dan doa, mengetuk pintu langit, kiranya bangsa ini segera dibebaskan dari segala musibah.
Merebaknya wabah Covid-19 sungguh telah memberi banyak pelajaran berharga bagi bangsa ini. Kita tidak hanya diajarkan arti penting ilmu pengetahuan, namun juga diingatkan arti penting kebersamaan, berharganya gandengan tangan, dan mulianya sikap sabar. Sebagai bangsa yang beriman, tak elok jika kita terus terjerumus dalam kesedihan tanpa ujung, apalagi jika larut dalam perdebatan yang menguras tenaga dan emosi.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Akhirnya, dari hati yang terdalam, saya mengajak seluruh anak negeri, siapapun dan apapun latar belakang kita, mari bergabung dalam barisan yang satu, barisan doa dan zikir, barisan yang akan berada dalam garda terdepan berbagi kebaikan untuk saling membantu saudara-saudara kita yang tengah terkena dampak penyebaran covid-19. Tundukkan hati, rendahkan jiwa, bersama-sama memohon ampun dari segala salah dan dosa; mengetuk pintu langit agar hari-hari indah kembali hadir tanpa rasa takut dan khawatir akan Covid-19.
Terima kasih kepada Yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang tidak saja hadir dalam memimpin kita saat berusaha mengeliminasi wabah Covid-19, tetapi juga bergabung dan ikut berdoa bersama kita pada acara doa dan zikir nasional ini.
Kepada seluruh pihak yang berada di garda terdepan dalam perang melawan Covid-19, kami sampaikan rasa bangga akan dedikasi dan pengorbanan saudara semua. Allah akan mencatat kiprah Saudara sebagai kebaikan yang tak terhingga dan selalu berada dalam ridlo-Nya. Amin.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing, melindungi dan menunjukkan jalan kebaikan bagi seluruh anak negeri. Amin ya Robbal ‘alamin.[]
Humas/diad