Semakin Tinggi Nilai Agama dan Budaya Kerja, Semakin Rendah Perilaku Korupsi

27 Okt 2015
Semakin Tinggi Nilai Agama dan Budaya Kerja, Semakin Rendah Perilaku Korupsi

Jakarta (27 Oktober 2015). Guna mengurangi bahkan menghilangkan perilaku dan pelaku korupsi di Kementerian Agama, Puslitbang Kehidupan Keagamaan melakukan penelitian dengan tema korupsi. Seminar penelitian tersebut mengangkat judul "Pengaruh Nilai-Nilai Agama & Budaya Kerja terhadap Pencegahan Tindakan Koruptif pada Kementerian Agama" diselenggarakan pada hari ini (27/10) di Hotel Balairung, Jakarta.

Pembukaan acara dipimpin oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Abd. Rahman Masud. Hadir sebagai narasumber Irjen Wilayah IV Rojikin dan dosen UIN sekaligus mantan Irjen Kementerian Agama Suparta.

Pada kesempatan ini, Masud menyampaikan hasil penelitian korupsi yang pernah dilakukannya beberapa waktu silam. Penelitian Masud menitikberatkan pada disiplin pegawai terutama mengenai absensi.

Adapun penelitian yang dihelat Puslitbang Kehidupan Keagamaan bertujuan untuk melihat implikasi antara pegawai sebagai penganut agama dengan budaya kerja yang baik terhadap perilaku korupsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai agama dan budaya kerja yang diterapkan, maka semakin rendah perilaku korupsi yang dilakukan.

Berdasarkan penemuan tersebut, Puslitbang Kehidupan Keagamaan merekomendasikan beberapa hal, antara lain dihimbau kepada aparatur sipil Kementerian Agama agar dapat memperkuat pemberlakuan nilai-nilai keagamaan dan budaya kerja, serta kepada Kepala Biro Kepegawaian dan Balitbang Diklat agar dapat mengembangkan pelatihan bagi penguatan perilaku yang didasarkan pada nilai agama dan budaya kerja.

Penelitian ini menjadi bagian dari Puslitbang Kehidupan Keagamaan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memberikan landasan kebijakan kepada Kementerian Agama mengenai perilaku korupsi. []

 

diad/vics/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI