Seri Berbagi Pengetahuan: Membangun Pendidikan Bermakna dengan Pembelajaran Mendalam

3 Feb 2025
Seri Berbagi Pengetahuan: Membangun Pendidikan Bermakna dengan Pembelajaran Mendalam
Seri Berbagi Pengetahuan bertajuk "Implementasi Pendekatan Pembelajaran Mendalam" yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) di Ciputat, Senin (3/2/2025).

Ciputat (BMBPSDM)---Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) kembali menggelar Seri Berbagi Pengetahuan bertajuk "Implementasi Pendekatan Pembelajaran Mendalam.” Diskusi ini menghadirkan narasumber Pengembang Kurikulum Kemendikdasmen Dr. Fathur Rohim.

 

Dalam paparannya, Fathur menegaskan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam menempatkan prinsip saling memuliakan sebagai syarat utama keberhasilan transfer ilmu.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran mendalam menekankan empat prinsip utama. “Pertama, kesadaran spiritual, yaitu membantu siswa agar siap belajar dengan penuh kesadaran dan rasa ingin tahu,” ujarnya di Ciputat, Senin (3/2/2025).

 

Kedua, kata Fathur, pembelajaran bermakna, yaitu setiap ilmu harus relevan dan dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, pembelajaran yang menggembirakan, yakni proses belajar harus menyenangkan dan memotivasi siswa dalam mencapai target.

 

“Berikutnya adalah pendekatan holistik, yaitu melibatkan olah hati, olah pikir, olah karsa, dan olahraga dalam pengembangan siswa,” terangnya.

 

Beberapa permasalahan yang bersifat pedagogis dalam mengadopsi pembelajaran mendalam membutuhkan upaya nyata dari semua pihak. “Solusinya adalah mendidik anak didik kita sesuai dengan zamannya,” imbuhnya.

 

“Untuk menghadapi tantangan zaman, peserta didik harus memiliki kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi,” sambungnya.

 

Fathur juga mengungkapkan bahwa skor Programme for International Student Assessment (PISA) atau hasil dari Program Penilaian Siswa Internasional relatif masih di bawah rata-rata. Menurutnya, pendekatan pembelajaran mendalam muncul sebagai respons terhadap sejumlah permasalahan, antara lain rendahnya keterampilan lunak siswa, skor PISA yang belum memuaskan, serta tantangan dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan inklusif.

 

Terakhir, Fathur menyimpulkan bahwa pembelajaran secara mendalam penting agar siswa mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan mampu merefleksikannya.

 

Halimah Dwi Putri

   

 

Penulis: Halimah Dwi Putri
Sumber: Pusdiklat Teknis
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI