Seru! Beri Literasi Anak Negeri pada Ekspo AICIS 2024
Semarang (Balitbang Diklat)--- Ada yang seru di kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Kamis (1/2/2024). Gelaran International Islamic Higher Education Expo dan Semarang Halal Festival yang dihelat dalam rangkaian forum Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Ke-23 hadir di sini.
Semarang Halal Festival berlokasi di samping Auditorium II diikuti oleh para pengusaha kuliner lokal yang menampilkan beragam menu hidangan halal dari berbagai daerah. Sementara itu di gedung Planetarium, berbagai perguruan tinggi Islam juga menampilkan beragam hasil karya akademik terbaiknya.
Puluhan stan yang berasal dari perbagai perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia dan perwakilan dari eselon satu di Kementerian Agama memenuhi gedung Planetarium.
Mereka hadir selama AICIS berlangsung yakni mulai Kamis (1/2/2024) hingga Minggu (4/2/2024). Tidak hanya menyajikan informasi menarik seputar perguruan tinggi seperti penerimaan mahasiswa baru, karya-karya ilmiah, juga Klinik Jurnal untuk meningkatkan kualitas riset dan keterampilan menulis akademis, tetapi juga produk olahan makanan dan minuman yang mereka olah sendiri.
Pembukaan ekspo ditandai dengan tabuh gong oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Ali Ramdhani, didampingi Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Prof Ahmad Zainul Hamdi dan Pelaksana Tugas Rektor UIN Walisongo Prof Nizar Ali, di Planetarium UIN Walisongo.
Muhammad Ali Ramdhani menyebut kegiatan pameran sebagai wahana bagi perguruan tinggi keagamaan untuk menunjukkan karya-karya dan capaian perguruan tinggi.
“Kegiatan ini juga sekaligus mengajak masyarakat untuk memberikan masukan terhadap aktivitas perguruan tinggi, serta forum untuk saling berkolaborasi dan membangun peradaban,” tutur Ramdhani.
AICIS 2024 menjadi ajang pertemuan dan bertukar pikiran yang menghadirkan para tokoh akademisi dan pemuka agama dari sejumlah negara. Dengan mengambil tema Redefining Religion's Roles in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights, 25 sesi panel disediakan panitia untuk mendiskusikan isu-isu tersebut, yaitu 1) Agama, Nasionalisme, dan Kewarganegaraan di Asia Tenggara, 2) Dampak Isu dan Ketegangan Keagamaan Internasional terhadap Nasionalisme, Kewarganegaraan, dan Hak Asasi Manusia, Krisis Kesetaraan, Keadilan, dan Kemanusiaan, Ketegangan Agama dan Kemanusiaan Global, Isu Gender, Spiritualitas, dan Minoritas, Fiqih Siyasah tentang Perang dan Damai Pasca Kolonial, dan Kebijakan berbasis Maslahah Mursalah, Kesetaraan, dan Pemberdayaan.
Tema-tema tersebut yang beririsan dengan beragam karya dan khazanah pemikiran intelektual yang dihasilkan oleh Badan Litbang dan Diklat (Balitbangdiklat) Kementerian Agama. Sejumlah buku-buku hasil penelitian keagamaan, direktori faham dan aliran keagamaan, kamus istilah keagamaan bahkan Al-Quran terjemah Bahasa daerah hingga komik moderasi beragama mewarnai stan Balitbangdiklat. Karya-karya ini mendapat apresiasi yang meriah dari pengunjung. Begitu antusiasmenya mereka untuk mendapatkan semua produk-produk berharga ini.
“Wah, Direktori Aliran ini bagus sekali, sangat berguna bagi saya yang sedang melakukan penelitian sebagai bahan referensi,” jelas Syamsul salah seorang pengunjung.
“Anak saya suka membuat komik, dan komik ini akan menjadi salah satu inspirasi untuk kaya-karya dia selanjutnya,” ujar Ma’arif sambil membuka-buka halaman buku Komik Moderasi Beragama dan buku saku Moderasi Beragama bagi Gen Z.
Tidak hanya itu, pengunjung pun dimanjakan dengan aplikasi perpustakaan digital Mora Digilib. Aplikasi ini memudahkan akses ke karya lembaga yang dihimpun perpustakaan karena terbatasnya bahan cetak yang bisa dibagikan kepada pengunjung.
Interaksi atraktif pun digelar dengan mengadakan quiz yang melibatkan pengunjung untuk menjawab soal-soal ringan seputar Kementerian Agama dengan reward yang menarik.
Kemeriahan semakin lengkap dengan hadirnya grup band dari unit kegiatan mahasiswa kampus UIN Walisongo. Mereka mengiringi jajaran stan dengan tembang-tembang Jawa dan mengajak pengunjung untuk ikut bernyanyi bersama.
Kehadiran Balitbangdiklat melalui diseminasi hasil-hasil penelitian dan kajian yang dikelola oleh perpustakaan, menjadi media yang penting dalam memberikan literasi keagamaan kepada masyarakat. Mereka diharapkan mendapatkan informasi yang memadai terkait kehidupan agama dan keagamaan di Indonesia. Dengan literasi yang memadai akan mampu membuat mereka bersikap moderat.
HAR/diad