Sesban: Ada Empat Aspek Dalam Penyusunan Anggaran
Jakarta (3 Juni 2021). Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun Anggaran 2022. Kegiatan diselenggarakan secara tatap muka dengan perwakilan peserta dari seluruh unit eselon II dan III satuan kerja Balitbang Diklat.
Sekretaris Balitbang Diklat (Sesban) Muharam Marzuki dalam sambutannya mengatakan cita-citanya menempatkan Balitbang Diklat menjadi peringkat pertama dalam serapan anggaran di unit eselon I Kemenag. “Serapan anggaran merupakan salah satu indikator kinerja suatu K/L, maka saya berharap agar Balitbang Diklat bisa menjadi yang terbaik,” ungkap Sesban di Grand Mercure Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Untuk itu, Sesban menyampaikan empat aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran. Pertama, perencanaan yang berkualitas. ”Siapkan rancangan perencanaan pembelanjaan anggaran yang berkualitas. Perencanaan ini bisa melalui arahan pimpinan, atau usulan dari pegawai. Artinya program dan kegiatan jangan copy-paste dengan tahun sebelumnya. Mesti berpikir kreatif, out of the box, dan inovatif,” ujarnya.
Aspek selanjutnya menurut Sesban ialah belanja yang berkualitas. Pada tahap ini perlu memerhatikan direct services dan indirect services. “Hasil belanja negara bukan sebatas output, tapi harus mencapai level outcome atau dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Sesban.
Ketiga, aspek yang harus diperhatikan adalah hasil yang berkualitas. Kualitas dari realisasi anggaran dapat terlihat dari produk yang dihasilkan, selain itu harus berimplikasi bagi masyarakat. “Jangan sampai hasil dari perencanaan anggaran dan belanja modal tidak menghasilkan produk kualitas,” paparnya.
Terakhir, Sesban mengatakan aspek yang harus dipenuhi terkait pelaporan yang berkualitas. Laporan adalah bagian dari tanggung jawab dari kinerja lembaga/kementerian. “Pelaporan menjadi salah satu outcome jika ditindaklanjuti. Pelaporan jangan hanya sekedar untuk memenuhi administrasi saja, tapi dibuat dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.
Sesban juga menyampaikan realisasi dan serapan anggaran bukan sesuatu yang taken for granted atau given. Tapi sangat tergantung pada kontribusi dan kerja keras dari semua pihak, mulai dari pejabat hingga pegawai.
“Untuk mempercepat serapan anggaran, maka belanja modal yang besar perlu dilakukan dengan segera. Percepatan ini harus terukur dan terarah guna terwujudnya tujuan serapan anggaran sesuai target,” ujar Sesban.
Selain itu, Sesban mengatakan perbaikan manajemen dapat berimbas pula pada serapan anggaran yang optimal. “Manajemen yang baik merupakan bagian dari direct services terhadap pegawai Balitbang Diklat yang secara tidak langsung akan berdampak pula pada indirect services, yakni stake holder,” kata Sesban yang pernah mempelajari hal ini di Montreal University, Canada.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bagian Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Hefson Aras mengatakan kegiatan bertujuan untuk menginventarisir kegiatan prioritas tahun 2022 dan anggarannya dari masing-masing unit kerja eselon II di Badan Litbang dan Diklat. “Perlu menginventarisir kegiatan prioritas 2021. Selain itu, untuk melakukan pembahasan rencana kerja dan anggaran Balitbang Diklat Tahun Anggaran 2022,” katanya.[]
diad/AR/diad