Manado (Balitbang Diklat)---Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan kebutuhan pegawai untuk dididik dan dilatih. Tidak hanya sekedar teori dari ilmu pengetahuan, melainkan juga harus dipraktekkan.

Hal ini disampaikan Sesban Muharam saat didaulat sebagai narasumber pada Pelatihan Teknis Keprotokolan, yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado, di aula Kantor Kemenag Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (26/11/2022).

“Apa yang kita dapatkan dari teori tersebut, kalau hanya memahami teori tidak kita praktekkan maka proses penguatan kapasitasnya itu bisa saja nanti tidak memberikan dampak positif pada lembaga,” ujar Sesban.

Lebih lanjut, Sesban mengatakan pendidikan formal yang ditempuh Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti jenjang lanjutan program studi S2 atau S3, maka ada pendidikan formal lainnya yang diselenggarakan Pusdiklat, Balai Diklat Lembaga atau Kementerian sesuai dengan bidang kerjanya.

Oleh karena itu, “ASN dituntut untuk meningkatkan kapasitas yang dapat memberikan dampak kepada lembaga dimana ASN tersebut ditugaskan,” ungkap mantan Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam ini.

Diklat keprotokolan yang dilaksanakan ini, kata Sesban, merupakan hal penting bagi lembaga. “Lembaga memerlukan sumber daya manusia yang mampu mengatur jalannya  penyelenggaraan acara, dan mampu mengatur hubungan baik antar lembaga dengan lembaga, serta hubungan antar personal dengan lembaga,” pungkasnya. 

Pelatihan yang diselenggarakan dari 22 s.d. 26 November 2022 ini, diikuti 30 orang peserta unsur pegawai di lingkungan Kemenag Kota Bitung. (Barjah/bas)