Sesban Muharam Ingatkan ASN untuk Tetap Rukun dalam Bingkai Moderasi

20 Nov 2022
Sesban Muharam Ingatkan ASN untuk Tetap Rukun dalam Bingkai Moderasi
Para peserta sosialisasi MB berpose bersama Sesban Muharam Marzuki pada penutupan kegiatan, Sabtu (19/11/2022) malam. (Foto: Puji K)

Semarang (Balitbang Diklat)---Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kemenag, Muharam Marzuki, mengingatkan beberapa hal penting terkait moderasi beragama. Antara lain tentang kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara dan kedamaian.

Hal tersebut dikatakan Sesban saat memberi arahan sekaligus sambutan penutupan pada Sosialisasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN Tahun 2022 Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang digelar di Semarang, Sabtu (19/11/2022) malam.

“Menjaga keutuhan bangsa dan negara itu bukan sesuatu yang mudah. Akan tetapi, harus tetap diupayakan dan dicari jalan keluarnya agar hidup kita ini penuh kedamaian, kerukunan, dan ketentraman. Satu sama lain bisa saling menghormati dan menghargai sehingga terciptalah nuansa damai dalam bingkai moderasi beragama,” kata Sesban.

Menurut Doktor jebolan Universitas Baranas Hindu India tahun 1993 ini, sekaya apapun terkait sumber daya manusia dan sumber daya alam yang kita miliki, tetapi kerukunan dan kedamaian tidak tercipta maka kekayaan tersebut tidak bermakna.

“Coba kita lihat kehidupan sehari-hari orang yang banyak harta, tetapi hidupnya dilanda konflik tidak berkehabisan, tentu tidak akan bisa berpikir maju dan berkembang. Apalagi untuk mempersatukan jika dalam kehidupannya banyak konflik,” tuturnya.

“Terlebih lagi jika terdapat konflik bernuansa agama. Kita sering kali terpicu dengan persoalan ini disebabkan adanya provokasi bertema agama. Jika sudah berbicara tentang agama, maka sesuatu yang tadinya tidak terpengaruh bisa terperngaruh. Sebab, agama itu menyangkut hal paling hakiki dan sensitif,” ujarnya.

Pria yang pernah menjabat Kepala Puslitbang BALK Balitbang Diklat ini bercerita bahwa ada sebagian masyarakat yang kurang taat beribadah, namun tetap beragama. Ketika agamanya dihina, maka dia berani berjuang untuk menegakkan dan membela agamanya karena agama merupakan bagian dari kehidupannya.

“Oleh karena itu, kita harus menjaga dan mengamankan diri dan keluarga kita jangan sampai karena agama lalu menjadi persoalan. Apalagi kita sebagai insan bermasyarakat,” tutur mantan Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam ini.

Tentang pentingnya moderasi beragama, Sesban kembali mengingatkan posisi sebagai ASN yang bertugas di Kemenag tidak terlepas dari kata agama. Walaupun berada di Sekretariat yang mengurusi mulai perencanaan, persoalan keuangan, organisasi, hingga menangani urusan umum.

“Tetapi, tetap bahwa kita itu tidak terlepas dari tugas kita yang mengarah pada persoalan bagaimana memberikan layanan di bidang keagamaan. Oleh karena itu, sekali lagi saya tekankan bahwa kerukunan bagi kita, terutama ASN, tentu sangat penting,” tegas Sesban.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan wasathiyah atau pertengahan sebagaimana dijelaskan dalam 9 nilai utama moderasi beragama itu perlu upaya untuk menetralkan ke tengah. “Nah, itu hanya bisa melalui hati nurani kita. Ini kuncinya,” tutur Sesban.

Dengan mengikuti sosialisasi penguatan moderasi beragama, Sesban Muharam berharap para ASN di lingkungan Balitbang Diklat akan bertambah wawasannya terkait hal tersebut. “Ilmu yang telah didapat dari kegiatan ini harus dipraktikkan dalam perilaku kita sehari-hari,” pesannya.

“Tunjukkan sikap terbaik kita kepada sesama. Meski ada saja perbedaan dalam pemikiran keagamaan, harus tetap bersatu. Biarlah yang berbeda hanya pahamnya, namun harus tetap rukun,” tandas Sesban.

Penutupan yang dipandu Koordinator OKH Fahrudin ini dihadiri Kabag Umum, Perpustakaan, dan Kerumahtanggaan Puji Kusbandari, Koordinator Perencanaan Hefson Aras, dan Koordinator Keuangan Nani Sutiati. Selain itu, para peserta dan tamu undangan tampak khusyuk hingga akhir kegiatan. []

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI