Short Course Korea Selatan: Serap Ilmu, Budaya, dan Teknologi

8 Jul 2024
Short Course Korea Selatan: Serap Ilmu, Budaya, dan Teknologi
Kegiatan Opening Program AI and K-Culture Training di Rektorat Saekyung University, Senin (8/7/2024).

Yeongwol (Balitbang Diklat)--- Short course di Saekyung University menjadi bagian dari pengembangan human resource ASN Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan bagi para widyaiswara (WI).

 

Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Arskal Salim GP menyampaikan apresiasinya kepada Saekyung University atas kerja sama dalam penyelenggaraan short course. Kegiatan tersebut pertama kali diselenggarakan dalam rangka meningkatkan layanan, terutama di bidang pelatihan.

 

“Balitbang Diklat Kemenag memberikan pelatihan kepada guru, penyuluh, ASN Kemenag, bahkan masyarakat. Kami berharap dengan mengikuti program ini, para peserta akan mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bisa diterapkan di tempat kerja masing-masing,” ujar Sesban Arskal saat memberikan sambutan pada Opening Program AI and K-Culture Training di Rektorat Saekyung University, Senin (8/7/2024).

 

Lebih lanjut, Arskal berpesan kepada peserta short course untuk belajar dengan tekun selama di Korea Selatan. Bukan sekedar keterampilan, tapi perlu juga mempelajari budayanya.

 

“Selain ilmu, kita juga perlu menyerap budaya dari lingkungan yang majemuk melalui percakapan dan diskusi. Menerapkan sikap positif dengan pikiran yang terbuka,” ungkapnya.

 

Terakhir, Arskal berharap program kerja sama pelatihan bisa terus terselenggara dengan baik dengan mengirimkan peserta yang lebih banyak.

 

 

Pada kesempatan yang sama, Presiden Saekyung University Shim Yoon Sook mengatakan bahwa pihaknya optimis kerja sama tersebut dapat berkontribusi signifikan terhadap kemandirian pendidikan dan ilmu pengetahuan di Indonesia.

 

“Melalui program ini, kami berharap dapat berbagi ilmu dengan para peserta. Bukan hanya kemajuan teknologi di Korea Selatan, tetapi juga kekayaan warisan budayanya,” kata Shim.

 

Budaya Korea kaya akan sejarah dan ekspresi modern yang dinamis. Hal tersebut menawarkan keunikan wawasan nilai sosial dan tradisional yang membentuk kebangsaan.

 

“Kami percaya bahwa dengan saling memahami budaya masing-masing menjadi langkah penting dalam membangun hubungan internasional yang kuat. Selain itu, mendorong saling menghormati dan bekerja sama,” urainya.

 

Shim mengajak para peserta untuk memanfaat peluang pelatihan dengan sebaik-baiknya. Dia berharap peserta dapat berpartisipasi dalam aktivitas diskusi atau menjelajahi lingkungan kampus Saekyung University yang indah.

 

“Kami mendukung dan memastikan bahwa pengalaman para peserta di Saekyung University dapat memperkaya khazanah ilmu dan budaya. Semoga bisa menginspirasi kehidupan ke depannya,” pungkasnya.

 

Hadir pada kesempatan tersebut, Presiden Saekyung University Shim Yoon Soo, Wakil Presiden Hwang Seon Wook, Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan Universitas Saekyung Choi Seon Il, Kepala Humas Jung Suk Kyeong, para Kepala Balai Diklat dan Loka Diklat Keagamaan, serta 15 peserta yang terdiri dari widyaiswara asal Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Medan, BDK Jakarta, BDK Bandung, BDK Semarang, BDK Surabaya, BDK Makassar, BDK Manado, BDK Ambon, dan Loka Diklat Keagamaan Bandar Lampung.

 

(diad/Sr)

Penulis: Dewi Indah Ayu D
Sumber: Kontributor
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI